ANALISIS PENGARUH FRAGMENTASI DAN GETARAN TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN KESTABILAN LERENG PADA PELEDAKAN OVERBURDEN DI TAMBANG MTBU PT BUKIT ASAM TBK

2020 
Sebagian besar kegiatan penambangan batubara di Indonesia dilakukan dengan sistem tambang terbuka dengan memberai lapisan tanah penutup yang menutupi lapisan batuan berharga dibawahnya, termasuk kegiatan penambangan batubara yang dilakukan oleh PT. Bukit Asam, Tbk. Lokasi penambangan terletak di Tanjung Enim, Sumatera Selatan yang dibagi menjadi beberapa IUP, salah satunya adalah Wilayah IUP Muara Tiga Besar. Wilayah IUP Muara Tiga Besar dibagi lagi menjadi 2 wilayah, yaitu Wilayah Muara Tiga Besar Utaran dan Wilayah Muara Tiga Besar Selatan. Kegiatan penambangan batubara di Muara Tiga Besar masih aktif berjalan dimana penambangan dilakukan dengan memberai lapisan batuan penutup kemudian menggali lapisan batubara. Proses pemberaian lapisan batuan penutup dilakukan dengan proses peledakan. Proses peledakan ini bertujuan untuk memberaikan lapisan batuan penutup menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga dapat digali, dimuat, dan diangkut oleh alat gali-muat. Faktanya adalah proses peledakan yang dilakukan tidak selalu berjalan dengan baik dan dapat menimbulkan dampak yang buruk, seperti munculnya getaran tanah yang mempengaruhi kestabilan lereng dan hasil fragmentasi batuan penutup yang tidak sesuai dengan kebutuhan alat gali-muat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh fragmentasi dan getaran tanah yang terjadi akibat proses peledakan pada lapisan tanah penutup serta pengaruhnya terhadap produktivitas alat gali-muat dan kestabilan lereng tambang di area penambangan Muara Tiga Besar Utara. Lapisan tanah penutup di wilayah penelitian dicirikan dengan lapisan batuan gravel pasir, lanau, dan lempung, sedangkan lapisan batubara yang ditemukan adalah lapisan batubara sub anggota M2 yang terdiri dari lapisan Mangus, Suban, dan Petai. Tahapan penelitian dilakukan dengan melakukan orientasi lapangan dilokasi penelitian untuk mengukur geometri peledakan, fragmentasi batuan hasil peledakan, waktu edar alat gali-muat, getaran tanah saat proses peledakan, dan melihat kondisi geologi dilokasi penelitian. Pengolahan data frgamentasi batuan hasil peledakan dibantu menggunakan Split Dekstop 2.0 Demo untuk mengetahui sebaran ukura fragmentasi batuan hasil peledakan. Hasil penelitian menunjukkan jika distribusi fragmentasi batuan hasil peledakan untuk ukruan <20 cm sebesar 34,11%, 21 – 40 cm sebesar 19,81%, 41 – 60 cm sebesar 20,84%, 61 – 80 % sebesar 16,24 %, dan ukuran 81 – 100 cm sebesar 9% dimana ukuran fragmentasi batuan masih dapat digali oleh Excavator PC 2000 secara efisien dengan waktu siklus alat selama 30,20 detik dan efisiensi alat mencapai 858,22 BCM/jam. Pengukuran getaran tanah yang dilakukan selama proses peledakan berlangsung menunjukkan nilai sebesar 0,996 mm/s dimana nilai getaran yang dihasilkan menunjukkan proses peledakan sangat aman dan tidak mempengaruhi kestabilan lereng tambang di wilayah MTBU.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []