Pelletisasi mineral bersifat adsorban sebagai preservasi mikroorganisme pengurai limbah organik; Rekayasa dan pelletisasi
2011
Akhir-akhir ini, pengolahan limbah organik dari industri beralih ke metoda biologi dengan menggunakan mikroorganisme dalam kultur cair dan serbuk, namun kultur cair mempunyai waktu simpan yang singkat (3-6 bulan), sedangkan dalam bentuk serbuk menimbulkan infeksi saluran pernafasan. Untuk itu diupayakan sebuah sediaan lain (tablet) yang dapat mengatasi permasalahan diatas. Agar sediaan dalam bentuk tablet dapat berkompetisi dengan sediaan lain, telah dilakukan karakterisasi, seleksi, interkalasi dan pembuatan tablet bentonit.
Hasil penelitian menunjukkan, mineral yang berpotensi sebagai preservasi mikroorganisme adalah Na bentonit, karena memiliki rongga bukaan terbesar (14,32 Ao). Dengan memberi perlakuan : pemurnian, aktivasi kimia, kalsinasi dan interkalasi, maka terjadi pembesaran rongga bentonit menjadi 28,16 Ao.
Peningkatan serapan dilakukan dengan mengoptimalisasikan parameter-parameter dalam proses adsorpsi EDA (ethylenediamine) oleh bentonit, dan terlihat adanya pertukaran kation yang mengakibatkan terjadinya peningkatan besar rongga pori bentonit menjadi 29,37Ao.
Terhadap bentonit tersebut, dilakukan pelletisasi dengan formula : bentonit, CMC, starch, asam stearat. Tingkat dissolubility tertinggi (100 % dalam 100 detik), diperoleh pada formula : bentonit 76,9 %; CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) 15,4 % ; Starch 3,9 % dan asam stearat 3,8
- Correction
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI