Pengaruh Temperatur pada Proses Pencairan Batubara Antrasit Menggunakan Pelarut Short Residue

2018 
Proses konversi atau pencairan batubara hanya dijelaskan oleh proses konversi batubara dari padatan menjadi produk cair menggunakan reaktor yang disandarkan sesuai dengan metode yang digunakan pada suhu dan tekanan hidrogen yang cukup tinggi dengan bantuan katalis dan medium pelarut. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pirolisis. Reaktor yang digunakan yaitu reactor jenis fluidized bed reactor dan menggunakan pendinginan untuk mengubah fase uap menjadi liquid. Menurut hasil terdekat dari batubara menunjukkan bahwa sampel adalah batubara termasuk antrasit. Berdasarkan karakterisasi batubara menggunakan XRD dan SEM-EDX. ada beberapa kandungan mineral dalam batubara seperti SiO 2 , Al 2 O 3 dan Fe 2 O 3 dan di dalam batubara hasil EDX menunjukkan bahwa konstituen batubara terdiri dari C, Si, Al, O dan S. Selain itu setelah dianalisa nilai kalornya ternyata sampel yang digunakan mendekati nilai kalor batubara jenis antarsit. Dalam proses konversi batubara menggunakan metode pirolisis, temperatur memiliki pengaruh yang signifikan. Efek pada konversi dan hasil dengan suhu yang lebih tinggi semakin banyak batubara diubah menjadi produk cair. kenaikan suhu dilakukan dari 550 o C, 600 o C, 650 o C, 700 o C, 750 o C. Hasil konversi batubara berdasarkan analisis GC-MS batubara yang potensial sebagai sumber bahan baku bensin. ini karena GC-MS senyawa yang terbentuk pada konversi batubara sama dengan hidrokarbon yang ditemukan dalam bensin, yang merupakan senyawa hidrokarbon rantai pendek dengan rantai C 7 -C 12
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []