Kajian Kerentanan Air Bawah Tanah terhadap Potensi Pencemaran akibat Limbah RPH (Rumah Potong Hewan) di Yogyakarta

2021 
Pertumbuhan penduduk berdampak pada meningkatnya kebutuhan yang selaras dengan risiko pencemaran air akibat dari limbah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Penurunan kualitas air yang terjadi di Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta diakibatkan karena industri Rumah Potong Hewan (RPH) yang limbahnya langsung dialirkan ke Sungai Pesing tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menentukan tingkat kerentanan air bawah tanah potensial dan aktual kemudian menganalisis hubungan antara keduanya. Analisis tingkat kerentanan potensial dilakukan menggunakan overlay dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) berdasarkan data dari parameter DRASTIC yang terdiri dari kedalaman muka air bawah tanah, net recharge , media akuifer, media tanah, kemiringan lereng, media zona tak jenuh, dan konduktivitas hidrolik. Sementara kerentanan aktual dihitung berdasarkan penambahan parameter penggunaan lahan. Hasil dari penelitian menunjukkan jika seluruh daerah penelitian memiliki tingkat kerentanan potensial tinggi, sedangkan kerentanan aktual menghasilkan dua klasifikasi yaitu kerentanan tinggi dan sangat tinggi. Zona kerentanan sangat tinggi tersebar linier dengan penggunaan lahan pemukiman dimana terdapat industri Rumah Potong Hewan, sehingga kegiatan tersebut dapat meningkatkan potensi pencemaran air akibat limbah yang dihasilkan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam upaya perlindungan air bawah tanah bagi perbaikan dan pembangunan wilayah di masa mendatang. Kata Kunci: DRASTIC; Kerentanan; Rumah Potong Hewan
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []