PENAFSIRAN AYAT-AYAT SYIRIK DALAM AL-QURAN(Studi Kajian Tafsir Wahbah Az-Zuhaili)

2020 
Nama: Ahmad Fahmi, NIM : 153200357, Judul :“PENAFSIRAN AYAT-AYAT SYIRIK DALAM ALQURAN (Studi Kajian Tafsir Wahbah Az-Zuhaili)”, Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Adab, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 2019 M/1441 H. Makna syirik ialah sekutu. Arti syirik adalah menjadikan sekutu bagi Allah SWT dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah-Nya, dimana penyekutuan itu mengalahkan Uluhiyyah. Syirik menjadikan sekutu atau tandingan bagi Allah SWT, dalam hal Rububiyyah dan Uluhiyyah-Nya.Karena itu barangsiapa menyembah selain Allah SWT berarti ia mendudukkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikan sesuatu kepada yang tidak berhak dan itu adalah kezhaliman yang paling besar. Oleh karena itu penulis merumuskan beberapa masalah dalam penelitian diantaranya: 1) Apa arti tafsiran ayat-ayat syirik? 2) Apa sebab-akibat manusia berbuat syirik? 3) Bagaimana taubatnya manusia yang berbuat syirik menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab tafsirnya? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui arti tafsiran ayat-ayat syirik, untuk mengetahui sebab-akibat manusia berbuat syirik, dan bagaimana taubatnya manusia yang berbuat syirik menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab tafsirnya. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode maudhu’i atau tematik. Karena penelitian ini termasuk dalam penelitian perpustakaan (Library research), merujuk pada literatur buku, penulis menggunakan kitab-kitab dan bukubuku yang berkaitan dengan syirik. Berdasarkan penelitian penulis, pada surat An-Nisa’ ayat 48, Wahbah AzZuhaili menjelaskan bahwa ayat tersebut menginformasikan bahwa Dia tidak akan mengampuni orang yang menyekutukan-Nya (syirik). Yang dimaksud dengan menyekutukan (syirik) adalah semua jenis kekafiran termasuk yang dipraktikan oleh orang Yahudi dan juga oleh orang lain. Sebab akibat perbuatan syirik adalah di sebabkan manusia tidak mengacu sepenuhnya terhadap kekuasaan Allah bahwa Allah memiliki kekuasaan mutlak sedangkan manusia tidak memiliki kekuasaan sepenuhnya sehingga bisa mempertimbangkan petunjuk bagaimana kehendak Allah. Allah SWT memerintahkan untuk kembali kepada-Nya dengan pertobatan dan keikhlasan, memurnikan amal ibadah hanya untuk-Nya, menaati-Nya dan bertobat kepada-Nya dari semua dosa. Apabila kalian telah kembali kepada-Nya, maka janganlah kalian lantas merasa aman sehingga kalian pun meninggalkan dan mengabaikan ibadah kepada-Nya
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []