Pemodelan Kondisi Lingkungan Sag pond Sesar Lembang, Berdasarkan Analisis Kandungan Alga, Lembang, Jawa Barat

2021 
Abstrak Alga merupakan mikroorganisme fotosintesis yang tidak memiliki tubuh sejati dengan distribusi lingkungan yang sangat luas dan memiliki banyak fungsi, salah satunya sebagai indikator perubahan lingkungan. Wilayah Cekungan Bandung telah dilakukan penelitian dari beberapa aspek. Akan tetapi, penelitian terutama dari aspek alga yang memperlihatkan perubahan lingkungan belum dilakukan pada daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana perubahan lingkungan dari endapan sag pond bekas Danau Bandung pada wilayah Cekungan Bandung menggunakan keberagaman alga dan ukuran butir sedimen. Metode asam dilakukan untuk memisahkan alga dari endapan, serta deskripsi batuan dilakukan untuk melihat ukuran butir endapan pada lokasi penelitian. Analisis data dan pemodelan dilakukan dengan mengelompokkan alga sesuai dengan kondisi habitatnya yang terbagi menjadi kelompok Pinnularia , Euglena , Acrinastrum dan Dinobryon . Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi penelitian mengalami empat kali perubahan lingkungan yang dibagi kedalam zona-zona dan subzona. Setiap zona tersebut diawali dengan kondisi air tercemar yang ditandai oleh peningkatan kelompok Euglena dan ukuran butir halus dari sedimen. Sedangkan pada bagian akhir, perairan memperlihatkan kondisi air normal yang ditunjukkan dengan peningkatan kelompok Pinnularia dan ukuran butir sedimen yang menjadi lebih kasar. Abstract Algae is known as photosynthetic microorganism that don’t have true body with very broad distribution of the environment. Algae have a lot of functions, one of which is an indicator of environmental change. The Bandung Basin area has been researched from several aspects. However, research especially from the algae aspect that shows environmental changes, has not been carried out in this area. This research was conducted to see how the environmental changes of Lake Bandung sag pond deposits in the Bandung Basin by using algae diversity and grain size deposits. Acetolysis method is carried out to see algae content in the sediment, and rock description is carried out to see grain size of the sediment in the study area. Furthermore, data analysis and modeling is done by grouping algae according to environmental conditions which are divided into Pinnularia group, Euglena group, and other groups. The result, study area occurred four times in environmental changes which is divided into zones and subzones. Each of these zones begins with polluted water conditions characterized by increase in Euglena groups and the fine grain size of sediment. While at the end, the waters showed normal water conditions characterized by increase in Pinnularia group and the grain size of the sediment became coarser.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []