KONSEP AKAL DALAM TAFSIR AL-MISBAH
2018
Skripsi yang akan penulis kaji ini adalah tentang akal dalam Tafsir Al-
Misbah karya M. Quraisy Shihab, yaitu membahas ayat-ayat yang berkaitan
dengan judul yang telah dipilih. Karena ayat-ayat Al-Qur’an mempunyai petunjuk
sebagai pelajaran untuk membangun suatu akidah ketakwa’an pada jiwa manusia
dalam mengemban kewajibannya sebagai khalifah. Manusia adalah makhluk
ciptaan Allah yang mempunyai banyak kelebihan dengan makhluk yang lainnya.
Kelebihan utama yang diberikan manusia sehingga ia mendapat predikat makhluk
yang paling sempurna adalah adanya akal yang hanya diberikan Allah kepadanya,
Dengan akal manusia mampu memilih, mempertimbangkan, dan mengupayakan
jalan hidupnya, dan dengan akal manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya,
dan dapat membedakan mana yang haq dan yang bathil. Namun, akalpun
memiliki keterbatasan dalam berfikir. Akal tidak mampu memasuki wilayah
pemikiran di luar kemampuan masing-masing. Akal tidak mampu mengetahui halhal
ghaib, seperti adanya surga dan neraka, adanya hari akhir, dan adanya
kebangkitan setelah kematian. Dari pemahaman yang seperti ini maka tidak
sedikit dari umat Muslim yang tidak mau mempergunakan akalnya dengan baik
sehingga banyak dari mereka yang terjerumus kedalam kesesatan. Fokus
penelitian ini adalah : Bagaimana Akal menurut penafsiran Quraisy Shihab serta
bagaimana kedudukan akal dalam relasi antara hamba dengan Tuhan?.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan
(Library Reseach), yaitu peneliti melakukan langkah dengan cara mengumpulkan
buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan tema yang dibahas yaitu Akal
dalam Al-Qur’an. Dan dalam pendekatan, peneliti menggunakan pendekatan
dengan langkah maudhu’i. Kemudian pengolahan data melalui interprestasi dan
analisis data bersifat kualitatif, menarik kesimpulan dengan metode deduktif.
Sehingga dapat memperjelas gambaran umum tentang pendapat M. Quraisy
Shihab dalam tafsir Al-Misbah tentang Akal.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa kesimpulan
bahwa Akal dalam pandangan Quraisy Shihab adalah daya fikir yang bila
digunakan dapat mengantar seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu
yang difikirkan, daya yang terdapat pada jiwa manusia, daya yang sebagai
digambarkan dalam Al-Qur’an memperoleh pengetahuan dengan memperhatikan
alam sekitarnya. Akal memiliki batasan tentang agama, dalam setiap agama
terdapat ajaran yang tidak mampu di jangkau oleh akal. karena hal ini adalah
kendaraan pengetahuan, serta pohon yang membuahkan istiqomah dan konsistensi
dalam kebenaran, karena itu, manusia baru bisa menjadi manusia kalau ada
akalnya.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI