Analisis Pengaruh Penambahan Bahan Aditif Pada Briket Limbah Organik Terhadap Nilai Kalor
2021Β
Abstrak
Energi adalah hal yang sangat dibutuhkan manusia. Maka dibutuhkan energi terbarukan untuk menjadi energi
alternatif untuk mengatasinya. Salah satu energi alternatif yang bisa dimanfaatkan adalah briket. Briket mempunyai
banyak keunggulan, mulai dari harga bahan baku yang murah dan juga bahan baku yang selalu tersedia. Bahan dasar
pada pembuatan briket ini berasal dari limbah organik yang terdiri dari daun kering pohon akasia dan serbuk kayu
pohon manglid, ada juga bahan aditif yang digunakan yaitu tepung tapioka. Bahan baku yang digunakan dicetak
menggunakan alat tekan hidrolik dengan tekanan 200 kg/ππ2 dengan perbandingan komposisi sampel dalam gram
1:1:0, 0.9:0.9:0.2, 0.8:0.8:0.4, 0.7:0.7:0.6, 0.6:0.6:0.8, 0.5:0.5:1. Pengujian ini dilakukan untuk membuat sampel briket
yang baik dari limbah organik dengan bahan aditif tepung tapioka dan juga mencari pengaruh penggunaan bahan aditif
pada briket dengan melihat nilai kalor, kadar air, dan kadar abu yang akan dihasilkan dengan menggunakan bomb
calorimeter, drying oven binder, dan furnace. Dari pengujian tersebut diperoleh nilai kalor tertinggi terdapat pada
briket sampel dengan penambahan bahan aditif 30% menghasilkan nilai kalor sebesar 4764 kal/g, kadar air tertinggi
ada pada sampel dengan penambahan bahan aditif 30% mempunyai kadar air 1% dan kadar abu tertinggi ada pada
sampel dengan penambahan bahan aditif 10% mempunyai kadar abu 2.57%. Nilai kalor, kadar air, dan kadar abu
yang dihasilkan pada percobaan sampel memenuhi syarat standar SNI yang ditentukan yaitu, nilai kalor untuk briket
non karbonisasi (>4000 kal/g), kadar air briket ( 4000 cal/g), briquettes moisture content (<8%), and briquettes ash
content (<8%).
Key words: Acacia Leaves, Manglid Wood Powder, Briquettes, Additives, Bomb Calorimeter, Drying Oven
Binder, Furnace.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI