Peran Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan Model Desa Konservasi di Taman Nasional Gunung Rinjani

2017 
Pengembangan Model Desa Konservasi (MDK) di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) diharapkan dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat, namun fakta di lapangan program MDK belum berjalan optimal. Hasil laporan MDK di TNGR juga memberikan gambaran bahwa kolaborasi pengelolaan MDK tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran terkait kolaborasi dalam pelaksanaan MDK di TNGR. Penelitian ini difokuskan pada dua desa yaitu Desa Pesangrahan dan Desa Santong. Pelaksanaan penelitian ini dimulai sejak bulan Mei sampai Juli tahun 2016 dengan menggunakan teknik purposive sampling dalam proses pengumpulan datanya. Kemudian data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif terkait kepentingan dan pengaruh masing-masing aktor serta pandangannya terhadap pelaksanaan MDK. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses kolaborasi yang dijalankan dalam pengembangan MDK belum berjalan optimal. Pihak BTNGR menjadi figur sentral dalam pelaksanaan MDK, baik dari aspek perencanaan sampai pada pelaksanaanya di lapangan. Dengan demikian, diperlukan pengembangan proses kolaborasi yang lebih luas, jelas, terstruktur dalam mendorong keterlibatan stakeholders untuk mengoptimalkan pelaksanaan MDK di TNGR.
Keywords:
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []