VALUASI EKONOMI OBJEK WISATA PANTAI LAGUNA DI DESA MERPAS KECAMATAN NASAL KABUPATEN KAUR
2019
Kawasan wisata alam termasuk dalam sumber daya alam. Sumber daya alam selain
menghasilkan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi, juga menghasilkan jasa-jasa
lingkungan yang memberikan manfaat lain, seperti keindahan, dan rekreasi. Provinsi
Bengkulu merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya
alam yang besar pada wilayah pesisir dan laut. Kondisi geografis yang seperti ini
menjadikan Bengkulu memiliki objek wisata bahari dan maritim yang menarik. Salah satu
daerah yang menjadi destinasi objek wisata di Provinsi Bengkulu yang cukup digemari
yaitu Pantai Laguna yang berada di Desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur.
Oleh karena daya tarik yang dimiliki pantai ini mampu memikat hati para
pengunjung, sehingga obyek wisata Pantai Laguna ditetapkan oleh Dinas Pariwisata
Kabupaten Kaur sebagai destinasi objek wisata unggulan di daerah Kabupaten Kaur
(Sipayung, 2016). Tingkat kunjungan sangat tinggi berdampak langsung bagi
perekonomian masyarakat sekitar pantai (BPS, 2017). Menjelang saat akhir pekan dan
bahkan hari-hari biasa-pun obyek wisata ini tetap ramai dikunjungi. Penelitian terdahulu
oleh Hazeri dkk, 2016 mengemukakan bahwa Pantai Laguna sangat sesuai untuk dijadikan
sebagai daerah wisata bahari yang didasarkan pada view, keunikan alam, karakteristik
ekosistem, kekhasan seni budaya, dan karakteristik masyarakat sebagai kekuatan dasar
yang dimiliki oleh daerah tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
frekuensi kunjungan wisatawan dan menghitung nilai ekonomi objek wisata Pantai
Laguna. Model yang digunakan untuk mengetahui pengaruh frekuensi kunjungan
wisatawan adalah regresi linear berganda dengan model double-log. Variabel terikat (FRE)
adalah frekuensi kunjungan wisatawan, sedangkan variabel bebasnya adalah biaya
perjalanan ke Pantai Laguna (BPL), biaya perjalanan ke objek wisata lain (BPW), jarak
tempuh (JAR), pendapatan (PDA), pendidikan (DIK), usia (USIA), jumlah tanggungan
keluarga (KEL), jenis kelamin (D1), dan kelompok kunjungan (D2). Sedangkan untuk
menghitung nilai ekonomi objek wisata Pantai Laguna digunakan metode biaya perjalanan
dengan cara mengintegralkan fungsi persamaan permintaan objek wisata Pantai Laguna,
dengan batas atas biaya perjalanan tertinggi dan batas bawah biaya perjalanan terendah.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi
kunjungan wisatawan ke Pantai Laguna adalah variabel jarak tempuh dan pendapatan
pengunjung. Variabel jarak tempuh menunjukkan nilai negatif, artinya semakin jauh jarak
yang ditempuh pengunjung, maka akan menurunkan frekuensi kunjungan wisatawan ke
Pantai Laguna, dan sebaliknya. Variabel pendapatan pengunjung menunjukkan nilai
positif, artinya semakin tinggi pendapatan maka akan meningkatkan frekuensi kunjungan
wisatawan ke Pantai Laguna, dan sebaliknya. Perhitungan integral didapatkan nilai
ekonomi objek wisata Pantai Laguna sebesar Rp 8.193.994.083,-/tahun dan Rp
1.452.835.830,-/kunjungan.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI