Pupuk Organik sebagai Subtitusi Pupuk Anorganik Menuju Pertanian Lada Perdu Organik

2019 
Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Pakuwon dari bulan Mei–Desember 2009. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola Faktorial, Faktor pertama terdiri dari dua jenis lada hibrida LH 4-5-5 (V1) dan  LH 6-2 (V2), serta Petaling 1 (V3) sebagai pembanding. Faktor kedua merupakan Paket teknologi, yaitu penggunaan dosis pupuk organik sebagai substitusi pupuk anorganik dengan lima tingkat komposisi media tumbuh campuran tanah dengan pupuk organik dan penggunaan dosis pupuk anorganik, yaitu: P0 = tanah 1 : pupuk organik 1 + pupuk anorganik  100 % SOP, P1 = tanah 1 : pupuk organik 2 + pupuk anorganik    80 % SOP, P2= tanah 1 : pupuk organik 3 + pupuk anorganik 60 % SOP, P3= tanah 1 : pupuk organik 4 + pupuk anorganik 40 % dan P4= tanah 1 : pupuk organik 5 + pupuk anorganik  20 % SOP. Jumlah tanaman setiap perlakuan sebanyak 5 tanaman dan diulang 3 kali , sehingga jumlah tanaman keseluruhan sebanyak 225 tanaman. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang primer dan sekunder, lingkar pangkal batang, panjang ruas serta jumlah daun per cabang, serta analisis hara makro dan mikro dari masing-masing perlakuan media tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan pupuk anorganik NPK-Mg pada tanaman lada perdu dalam pot pada awal pertumbuhan dapat disubstitusi dengan pupuk organik sampai 80 % dan kebutuhan pupuk anorganik hanya 20%. Lada hibrida LH 6-2 dan LH 4-5-5 memiliki peluang produktivitas lebih tinggi dibanding Petaling-1. Kombinasi perlakuan pemupukan dan varietas tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan vegetatif lada perdu sampai umur 4 bulan, hal ini memberikan peluang budidaya lada perdu dengan sistem pot dapat dibudidayakan dengan sistem pertanian organik.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []