PERAWATAN BOILER/KETEL TAKUMA TEKANAN 21 BAR DENGAN MENGENDALIKAN RESIDUAL PHOSPHAT

2017 
Ketel/boiler sebagai  alat penghasil steam yang digunakan sebagai penggerak turbin dan atau kegiatan yang lain dalam industri / pabrik. Agar ketel berjalan dengan baik  selalu memerlukan perlakuan dan pengawasan dalam pengoperasian ketel.  Salah satunya adalah pengendalian kualitas air pengisi ketel dan air ketel. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dan merawat ketel agar tidak terjadi kerak, korosi dan carry over maupun pecahnya ketel.  Pengendalian perawatan ketel dilakukan di Pabrik Gula (PG)  dengan cara  mengendalikan kualitas air pengisi ketel (Boiler Feed Water/BFW), injeksi bahan kimia (perawatan dalam) dan blowdown air ketel. Air pengisi ketel dikendalikan kandungan mineralnya (SiO2, Total Hardnes) harus sekecil mungkin dengan menggunakan proses softener (resin Kation) atau demin unit (resin Kation dan resin Anion). Sedangkan injeksi bahan kimia dengan mengendalikan penambahan soda (untuk mengendalikan pH air ketel), Phosphat untuk mengikat total hardnes (kesadahan total) yang lolos dari air pengisi ketel dan karena proses pemekatan air ketel. Blowdown dilakukan karena didalam air ketel akan terjadi proses pemekatan mineral mineral sehingga akan mengakibatkan kerak dan korosi. Hasil percobaan dengan mengendalikan air pengisi ketel (BFW) dengan pH 7,5 – 8,5, T. Hardnest maksimum 3 ppm, SiO2 maksimum 3 ppm dan TDS maksimum 100 ppm. Sedangkan air ketel (Boiler Water, BW) dikendalikan pada pH 10,5 – 11, T. Hardness maksimum 20 ppm, SiO2 maksimum 50 ppm, TDS (total disolved solid) maksimum 2000 ppm dan residual ion phosphat antara 4 - 10 ppm. Dengan mengendalikan air pengisi dan air ketel  diatas pada akhir giling (hari giling sekitar 140 hari) hasil yang diperoleh kondisi pipa, drum ketel cukup bagus
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []