IMPLEMENTASI KANTIN KEJUJURAN SEBAGAI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER JUJUR SISWA : Studi Kasus SMP Negeri 5 Bandung
2019
Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh degradasi moral di Indonesia, salah satunya perilaku koruptif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan yang seharusnya menjadi tempat menanamkan nilai-nilai kebajikan dapat menjadi sarana korupsi, hingga pada akhirnya orang yang berpendidikan tinggi pun dapat menjadi pelaku korupsi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan adanya pendidikan anti korupsi dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah formal melalui implementasi kantin kejujuran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan studi kasus, yang ditujukan untuk memahami objek yang diteliti secara khusus sebagai suatu kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian ini adalah 1) Proses perencanaan program kantin kejujuran melalui beberapa tahapan, yaitu tahapan sosialisasi awal kepada guru, pembentukan kepengurusan pengelolaan, dan pelaksanaan sosialisasi kepada siswa. Proses ini melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi; 2) Pelaksanaan program kantin kejujuran bertujuan untuk membentuk karakter jujur siswa melalui pengurus pengelolaan kantin kejujuran dengan metode pembiasaan melalui mekanisme pelayanan mandiri, dalam pelaksanaan terdapat kecurangan yang dilakukan siswa; 3) Faktor kendala program kantin kejujuran adalah perilaku tidak jujur siswa dan kekurangan infrastruktur; 4) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala program kantin kejujuran adalah dengan melakukan pengoptimalan peran guru, melakukan pembinaan terhadap siswa yang ketahuan berbuat curang, mengadakan penambahan infrastruktur kantin kejujuran, dan melakukan sinergi kegiatan dengan kantin kejujuran. 5) Manfaat yang didapatkan sekolah pada program kantin kejujuran adalah bertambahnya cara dalam pembentukan karakter siswa, muncul kesadaran dari diri siswa terhadap perilaku korupsi.
This problem is motivated by moral degradation in Indonesia, one of them is corrupt behavior in community and state life. Education which should be a place to instill virtue values can be a means of corruption, until finally even highly educated people can become perpetrators of corruption. These problems can be overcome by the existence of anti-corruption education in the application of character education in formal schools through the implementation of honesty canteens. The approach used in the study is a case study approach, which is intended to understand objects that are specifically examined as a case. Data collection is carried out through interviews, observation, and documentation studies. The findings of this study are 1) The honesty canteen program planning process through several stages, namely the initial stage of socialization to teachers, the formation of management boards, and the implementation of socialization to students. this process involved the Indonesia's Corruption Eradication Commission; 2) The implementation of the honesty canteen program aims to form an honest character of students through the management of honesty canteen management with habituation methods through self-service mechanisms, in the implementation there was deceitfulness committed by students; 3) Factor constraints in honesty canteen program is dishonest behavior of student and lack of infrastructure; 4) Efforts made to overcome the obstacles to the honesty canteen program is to do teacher optimization, guiding students who are caught cheating, entered into an honesty canteen infrastructure, and do synergy activities with honesty canteens; 5) Benefits obtained by the school in the honesty canteen program is increasing ways in forming student character, there arises awareness from students of corruption behavior.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI