PENGARUH PENAMBAHAN URIN SAPI DAN MOLASE TERHADAP KANDUNGAN C ORGANIK DAN NITROGEN TOTAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH PADAT ISI RUMEN RPH DENGAN PENGOMPOSAN AEROBIK
2017
Limbah isi rumen dari RPH yang secara langsung dibuang mmenimbulkan pencemaran air, tanah dan udarasehingga menurunkan kualitas lingkungan. Limbah isi rumen sangat potensial diolah sebagai pupuk karena memiliki nutrisi yang tinggi. Pupuk yang terbuat dari limbah isi rumen mengandung C-Organik dan Nitrogen Total yang rendah serta belum memenuhi Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011. Upaya peningkatan C-Organik dan N-Total dalam pupuk padat dari limbah isi rumen dapat dilakukan dengan penambahan molase dan urin sapi. Penelitian ini menggunakan 10 reaktor dengan menggunakan variabel bebas volume penambahan molase (60 ml, 120 ml, dan 180 m), volume penambahan urin sapi (250 ml, 500 ml, dan 700 ml), serta waktu pengujian (0,7,14,21 dan 28 hari). Variabel terikat adalah kandungan C-Organik, N-Total, serta stabilitas dan kematangan. Sedangkan variabel kontrolnya adalah suhu dan pH. Data hasil uji di laboratorium serta observasi atau pemantauan reaktor selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kajian pustaka. Penambahan molase menyebabkan peningkatan kandungan C-Organik, dan kandungan N-Total dalam pengolahan limbah isi rumen sebagai pupuk padat. Dalam penambahan 60 ml molase, dapat meningkatkan kandungan C-Organik 3,21%, dan kandungan N-Total 0,174%. Penambahan urin sapi dalam pengolahan limbah isi rumen sebagai pupuk padat menyebabkan penurunan C-Organik serta meningkatkan kandungan N-Total. Setiap penambahan 250 ml urin sapi dapat menurunkan 0,92 % C-Organik serta meningkatkan 0,26% kandungan N-Total.Lama komposting yang optimum dalam pengolahan limbah isi rumen sebagai pupuk padat adalah 28 hari. Kualitas pupuk paling optimum adalah dari reaktor nomor 8 yaitu dengan rasio rumen : molase : urin sapi sebesar 1 : 0,25 : 0,18.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI