VARIASI KETAHANAN GENOTIPE KENAF (Hibiscus cannabinus L.) TERHADAP NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne incognita)
2009
ABSTRAK Nematoda puru akar (Meloidogyne sp.) merupakan penyakit yangtergolong penting dan banyak menyerang pertanaman kenaf di lahanpengembangan maupun pembenihan, sehingga banyak menimbulkankerugian bagi petani karena terjadi penurunan produktivitasnya. Tanamankenaf (H. cannabinus) umumnya tidak tahan nematoda, namun kerabatdekat kenaf dari jenis liar seperti H. radiatus (radiatus) diketahuimengandung gen ketahanan terhadap nematoda. Persilangan inter spesifikantara kenaf dan radiatus yang beda spesies, diharapkan akan dapatmentransfer gen ketahanan dari radiatus ke kenaf, sehingga diperolehvarietas unggul kenaf yang tahan nematoda. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui variabilitas genetik sifat ketahanan tanaman kenafterhadap serangan M. incognita pada F1 dibandingkan dengan keduatetuanya. Kegiatan persilangan interspesifik antara kenaf (H. cannabinus)dan radiatus (H. radiatus) dilakukan di KP. Karangploso Malang padaTahun 2002, sedangkan uji ketahanan nematoda puru akar (M. incognita)terhadap keturunan dan kedua tetuanya dilaksanakan di Desa Kendalrejo,Kabupaten Blitar pada bulan Februari s/d Agustus 2003. Pengujianketahanan di lapang dilakukan menggunakan metode baris tanpa ulanganpada jarak tanam 20 x 20 cm, dengan perlakuan terdiri dari lima set hasilpersilangan dan kedua tetuanya yakni 20 populasi F1, 20 populasi P1 dan20 populasi P2, dengan masing-masing populasi 20 tanaman. Hasil ujitanah di laboratorium menunjukkan bahwa rata-rata kandungan larva M.incognita (sebagai populasi awal) adalah sebesar 96 ekor/100 ml tanahdan dikategorikan sangat tinggi. Sedangkan hasil identifikasi sidik pantat(berdasarkan perenial patternnya) terhadap larva betina dewasa diketahuibahwa jenis nematoda di lokasi penelitian adalah dari spesies Meloidogyneincognita. Pengamatan dan perhitungan larva M. incognita dilakukan diLaboratarium Hama dan Penyakit Balittas, Malang. Pengamatan dilakukanterhadap jumlah puru akar per tanaman, kerusakan akar tanaman, danpopulasi larva M. incognita dalam tanah sebagai faktor R (R = reproduksilarva). Untuk menggolong-golongkan tingkat ketahanan terhadap M.incognita digunakan metode Zeck melalui indeks kerusakan akar. Darihasil penelitian menunjukkan bahwa, semua keturunan F1 dari 5persilangan interspesifik antara KR 6 x Kal II, KR 11 x Kal II, KR 12 xKal II, Hc G-1 x Kal II, dan Hc G-51 x Kal II tidak ada yang tahanterhadap serangan M. incognita. Nilai ketahanan genotipe F1 terletak diantara tetua jantan (Kal II/ radiatus) yang tahan dan tetua betina (kenaf)yang sangat rentan. Kata kunci : Hibiscus cannabinus L., interspesifik, variabilitas genetik,ketahanan, Meloidogyne incognita ABSTRACT Resistance variability of kenaf (Hibiscus cannabinus L.)genotypes to root-knot nematode (Meloidogyne incognitaL.)Root Knot Nematode (Meloidogyne incognita) is an importantdisease on kenaf plantation in the development area and its nursery. Thiscondition generates reduce of productivity and loss of farmers’ income.Kenaf plants are generally not resistant to nematode infestation, so theyneed resistant gene from other species (H. radiatus) to be transfered to H.cannabinus by interspecific hybridization. The objective of this researchwas to obtain genetic variability of kenaf resistance to Meloidogyneincognita attact. Interspecific hybridization between H. cannabinus and H.radiatus was conducted at KP Karangploso, Malang in 2002. Meanwhile,evaluation of F1 lines and their parents to M. incognita resistance wasconducted at Kendalrejo, Blitar on February to August 2003. In this area,the type of soil is medium fertile-light-sandy soil containing high densitiesof root-knot nematode larvae. Five sets of F1 resulted from hybridizationbetween H. canabinus and H. radiatus and their parents were planted in arow method without replication. Subsequently, these seeds were used asthe materials in this study. The observation and evaluation of these larvaewas performed at the Phytopathology Laboratory of the IndonesianTobacco and Fiber Crops Research Institute, Malang. The preliminaryresult showed that the average of the initial population was 96 larvae per100 ml of soil, which is categorized as a very high larvae content.Furthermore, the identification to the adult female larvae (perennial patternmethod) showed that the root-knot nematode found in the location ischaracterized as M. incognita. Parameters observed were total number ofgall per plant, degree of root damage, and populations of M. incognitalarvae in the soil as a R-factor (R = larvae reproduction). The degree ofresistance to M. incognita are analyzed according to Zeck method usingroot damage index. Results of this research are : all F1 from fiveinterspesific hybridization between KR 6 x Kal II, KR 11 x Kal II, KR 12x Kal II, Hc G-1 x Kal II, and Hc G-51 x Kal II are still more sucseptiblecompared to their male parent (Kal II) which is resistant to root-knotnematode. Key words : Hibiscus cannabinus L., interspecific, genetic variability,resistance, Meloidogyne incognita
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
1
Citations
NaN
KQI