IbM Kelompok Tani Karet dalam Penerapan Teknologi Mikotriderm Berbasis 3 in 1 dalam Pembibitan Karet Rakyat
2013
Desa Mujahirin adalah salah satu desa di Kecamatan Jaluko yang mempunyai areal perkebunan karet rakyat yang sangat luas, namun sebagian besar adalah pohon karet tua. Peremajaan tanaman karet menjadi terhambat, karena banyak tanaman muda yang mati pada umur 2 – 4 tahun karena serangan jamur akar putih. Peremajaan tanaman dilakukan di lahan bekas penanaman karet tua dan pada umumnya masih tersisa bekas tanaman yaitu tunggul tunggul pohon karet yang terkena JAP maka persentase tanaman yang terserang JAP pada tanaman yang diremajakan meningkat. Tingkat kematian karet pada empat sampai lima tahun pertama pada lahan bekas hutan karet tua sangat tinggi sampai dengan 10 persen jika dibandingkan dengan tanaman karet pada lahan bekas tanaman yang lain hanya dibawah 1 persen.
Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Muhajirin sangat kecil. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan hidup kepada kebun karet rakyat yang sudah tua dan kurang produktif karena banyak terserang penyakit terutama Jamur Akar Putih (JAP). JAP ini dapat menurunkan produksi karet secara drastis.
Petani di Desa Muhajirin menggunakan pestisida sintetik untuk mengatasi JAP dan pemupukan menggunakan pupuk anorganik. Dengan meningkatnya harga pestisida sintetik dan pupuk anorganik serta semakin luasnya serangan penyakit, dan juga harga pupuk yang mahal serta ketersediaannya tidak teratur menyebabkan petani enggan untuk menyemprot dan memupuk sehingga produksi karet semakin menurun. Oleh karena itu, perlu dilakukan bimbingan, penyuluhan dan demplot untuk mengatasi masalah-masalah penyakit jamur akar putih pada karet, dimulai dari pembibitan.serta mengurangi ketergantungan pestisida sintetik dan pupuk anorganik di pasaran.
Metoda pendekatan yang dilakukan adalah melalui bimbingan, penyuluhan dan demonstrasi plot (demplot) cara mengenal klon karet yang tahan Jamur Akar Putih dan teknik melakukan bibit karet dengan akar tunggang tiga, cara membuat pupuk padat dan cair Trikokompos berbasis mikoriza dengan biodekomposer Trichoderma sp., demonstrasi cara perbanyakan mikoriza dan Trichoderma sp serta demonstrasi cara melakukan penyambungan dengan teknik penyusuan untuk menghasilkan karet yang berkaki tiga.
Target dan luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah minimal 70% dari peserta mampu mengembangkan budidaya karet dengan mulai mempersiapkan bibit karet unggul, mampu mengembangkan pupuk organik trikokompos berbasis mikoriza dan Trichoderma sp., serta mampu mengembangkan mikoriza dan Trichoderma sp.secara mandiri maupun bergabung dalam beberapa kelompok.
Hasil pengabdian menunjukkan bahwa respon dari mitra sangat positif, di mana mitra memberikan antusias dan mau menerima inovasi teknologi yang diberikan serta memiliki minat yang tinggi dan bersedia untuk menerapkan teknologi yang diberikan dan akan terus melanjutkan semua kegiatan –kegiatan nyang sudah diberikan selama pengabdian ini berlangsung. Lebih dari 70% anggota petani karet Sukamaju I dan II di Desa Muhajirin mengikuti semua kegiatan pengabdian.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI