AKUNTANSI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH: AKUNTANSI PERSEDIAAN USAHA TOKO KELONTONG DI DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA

2020 
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dipedesaan perlu didorong agar meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan. Desa yang belum di masuki pasar modern seperti minimarket merupakan salahsatu daerah utama yang perlu dikembangkan untuk unit usaha mikro kecil menengah terutama untuk usaha toko kelontong. Jika pasar modern sudah mulai merambah ketiap desa maka usaha – usaha toko kelontong akan mati dan pada akhirnya akan mematikan sumber ekonomi masyarakat desa. Oleh karena itu perlu adanya perhatian untuk mengembangkan jenis usaha toko kelontong ini agar kedepannya dapat bersaing denga toko – toko bergaya pasa modern seperti minimarket. Langkah awal untuk mengembagkan Usaha Mikro Kecial Menengah untuk toko kelontog di desa bisa dimulai dengan mengenalkan akuntansi dalam pencatatan keluar masuk persediaan di toko kelontong tersebut. Metode yang dilakukan dalam penelitian dan pengabdian masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan metode Face To Face dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat. Strategi yang digunakan dalam pengabadian masyarakat ini diawali dengan observasi dan wawancara kemudian dilanjutkan dengan pengkategorian data yang diperoleh. Dari hasil observasi dan pengkategorian maka pelaku pengabdian masyarakat mendesain akuntansi persediaan yang bisa diterapkan di toko kelontong. Hasil kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini terdapat 46 toko kelontong di desa balunijuk dan hanya 25 toko kelontong yang memenuhi syarat untuk dilakukan sosialisasi akuntansi persediaan. Dari 25 Toko kelontong tersebut hanya 15 yang bersedia dan mampu menerapkan akuntansi persediaan di toko kelontong yang dimilikinya.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []