Faktor Risiko Eksternal terhadap Keterlambatan Motorik Kasar pada Anak Usia 6-24 Bulan: Studi Kasus-Kontrol

2019 
Latar belakang . Keterlambatan perkembangan merupakan kondisi ketidakmampuan anak mencapai milestone perkembangan seusianya. Perkembangan motorik kasar dapat memprediksi tingkat maturasi sistem saraf pusat fungsional sehingga keterlambatan pada domain ini akan berdampak pada keterlambatan penguasaan domain perkembangan lainnya. Tujuan . Mengidentifikasi faktor risiko eksternal terhadap keterlambatan motorik kasar pada anak 6-24 bulan. Metode . Penelitian dilakukan dengan metode kasus-kontrol pada populasi anak usia 6-24 bulan menggunakan data primer yang diperoleh di RSUPN Cipto Mangunkusumo Kiara, Jakarta Pusat dan Klinik Anakku, Jakarta Selatan. Hasil . Diperoleh subjek sebesar 128 anak, dengan perbandingan kasus-kontrol 1:1 pada kelompok rentang usia yang sesuai. Dari hasil analisis pearson kai-kuardat diperoleh 2 faktor signifikan terhadap keterlambatan motorik kasar, yakni: status gizi kurang/buruk (p<0,001; OR=6,576; IK 95%=2,705-13,986) dan tidak diberikannya ASI eksklusif (p=0,032; OR=2,180; IK95%=1,065-4,460). Di sisi lain, faktor urutan anak, usia ibu saat kehamilan, dan cara kelahiran menunjukkan hasil tidak bermakna terhadap keterlambatan motorik kasar. Kemudian, dari analisis multivariat dengan regresi logistik biner, menunjukkan bahwa status gizi kurang/buruk merupakan faktor paling berpengaruh terhadap kejadian keterlambatan motorik kasar pada anak (p<0,001; OR=6,159; IK 95%=2,512-15,099). Kesimpulan . Status gizi kurang/buruk merupakan faktor prediktor keterlambatan motorik kasar yang paling berpengaruh.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []