Pemantauan Respiratory Secara Wireless Berbasis Komputer
2021
Pernapasan merupakan bagian terpenting manusia untuk hidup. Perubahan nilai oksigen dan laju pernapasan secara mendadak dapat berdampak negatif dan dapat membahayakan jiwa. Respiration Rate 30 menyebabkan takipnea. Oleh karena itu, pengukuran Respiration Rate menjadi sangat penting secara klinis. Tujuan penelitian adalah dibuatnya alat Wireless Respiratory Monitoring untuk memudahkan pemantaun kondisi pernapasan manusia. Metode penelitian menggunakan perubahan tekanan sensor piezoelectric dari pergerakan mengembang dan mengempisnya perut pada saat bernafas. Perubahan tekanan tersebut mengakibatkan perubahan nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor piezoelectric. Hasil pembacaan nilai tegangan tersebut akan di olah pada arduino untuk dihitung nilai laju pernapasan dan akan dikirimkan secara wireless dengan Bluetooth HC-05 pada PC. Pengiriman tersebut dilakukan setiap satu menit dan ditampilkan pada Excel. Tampilan pada PC berupa kolom nilai laju pernapasan dan kolom waktu serta plotting grafik nilai respirasi terhadapt waktu secara otomatis. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian modul dapat menampilkan nilai respirasi dan plotting grafik otomatis setiap satu menit pada PC melalui pengiriman Bluetooth tanpa adanya kehilangan data. Ketika pengukuran dilakukan dalam rangkaian Filter LPF frekuensi yang dihasilkan adalah frekuensi pernapasan yaitu 1Hz yang menunjukkan bahwa rangkaian filter telah berfungsi dengan baik. Pengukuran nilai respirasi dilakukan langsung pada tubuh manusia dan didapatkan hasil rata-rata nilai respirasi 14-17 kali permenit pada pembacaan modul alat dan respirasi normal manusia yaitu dari range 12-20 kali permenit. Pengujian dilakukan pada Bluetooth, Bluetooth dapat melakukan pengiriman pada jarak 1-5 meter tanpa adanya kehilangan data.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI