Spatial Autoregressive Quantile Regression dalam Pemodelan Kasus Tuberkulosis Paru di Kabupaten Tasikmalaya
2020
Penyakit tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis yang termasuk ke dalam 10 penyebab kematian tertinggi di dunia. Tuberkulosis ini menjadi masalah serius, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya. Terjadinya kenaikan kasus dalam 2 tahun terakhir membuat pemerintah Kabupaten Tasikmalaya harus segera mengatasi masalah ini. Salah satu upaya untuk menurunkan kasus TB Paru yaitu dengan melakukan kontrol terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya.Adapun pada penelitian ini menggunakan persentase kebiasaan tidak merokok, jamban sehat dan air bersih sebagai variabel prediktor. Analisis regresi merupakan suatu analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Namun pada penelitian ini, ingin melihat model dengan berbagai level risiko. Regresi kuantil merupakan teknik regresi yang menjelaskan hubungan antara variabel respon dan variabel prediktor pada berbagai level kuantil,sehingga dapat memberikan informasi faktor-faktor yang mempengaruhi TB Paru dalam berbagai level risiko. Pada penelitian ini,pemodelan dilakukan dengan menggunakan 5 level kuantil,yaitu 0.1, 0.25, 0.5, 0.75, dan 0.9. Karena TB Paru merupakan penyakit menular yang bisa menyerang siapapun yang ada didekatnya, maka perlu memperhatikan efek spasial karena memungkinkan nilai pengamatan di suatu wilayah dipengaruhi oleh wilayah lain yang berada di sekitarnya. Spatial Autoregressive merupakan analisis regresi yang efek spasialnya terletak di variabel responnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan metode SARQR dimana metode ini merupakan gabungan dari Spatial Autoregressive dan regresi kuantil.Berdasarkan hasil analisis menggunakan SAR QR, variabel prediktor signifikan di 2 level kuantil, yaitu pada level 0.75 dan level 0.90.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI