Pengaruh Pengenceran Lateks Terhadap Karakteristik dan Mutu Teknis Karet Alam

2018 
Dalam pengolahan karet alam, lateks atau getah tanaman karet terkadang diencerkan dengan menambahkan air untuk mendapatkan lateks dengan kadar karet kering (KKK) sesuai yang diinginkan. Praktek seperti ini dapat berpengaruh terhadap proses penggumpalan (koagulasi) lateks dan mutu produk akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pengenceran lateks terhadap karakteristik proses penggumpalan lateks, KKK akhir bokar dan mutu teknis produk karet remah. Perlakuan yang diberikan yaitu lateks dengan KKK 25% (L1), lateks dengan KKK 20% (L2), lateks dengan KKK 18% (L3), lateks dengan KKK 15% (L4) dan lateks kebun sebagai kontrol (L0). Parameter pengamatan terdiri atas kondisi penggumpalan lateks, (pH dan waktu penggumpalan), KKK akhir bokar dan mutu teknis karet (plastisitas awal/Po, indeks ketahanan plastisitas/PRI, viskositas Mooney, indeks kestabilan viskositas/SVI, kadar abu, kadar zat menguap dan kadar kotoran. Hasil analisa mutu teknis dibandingkan dengan SNI 06-1903-2000 tentang Standard Indonesian Rubber  (SIR) untuk kategori karet jenis mutu SIR 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenceran lateks karet alam berpengaruh nyata terhadap kondisi penggumpalan, KKK akhir sleb dan beberapa parameter mutu teknis. Untuk mendapatkan karakteristik dan mutu teknis yang sama dengan lateks kebun (kontrol), lateks dapat diencerkan hingga KKK 25%. Lateks yang diencerkan sampai KKK 25% (perlakuan L1) mempunyai waktu penggumpalan sekitar 12 menit, KKK akhir sleb 62,15%, dan mutu teknis memenuhi persyaratan SNI 06-1903-2000. Mutu teknis perlakuan L1 yaitu nilai Po 44, PRI 98, viskositas Mooney 84, kadar abu 0,65%, kadar zat menguap 0,70% dan kadar kotoran hanya 0,08%. Kata kunci : KKK, lateks, pengenceran, mut
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []