Karakteristik Awan Dan Hujan Di Sumatera Berbasis Observasi Satelit Dan Permukaan
2012
Karakteristik awan dan hujan di Sumatera berbasis observasi satelit dan ruas bumi dibahas dalam makalah ini. Data temperatur benda hitam ekivalen (TBB ) kanal IR satelit GMS perioda Januari 1990 sampai Desember 1997, data estimasi hujan 3B43V6 satelit TRMM perioda Januari 1998 sampai Juni 2011, dan data hujan ORG895 perioda Januari 2002 sampai Desember 2010 digunakan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik awan dan hujan di Sumatera berbasis observasi satelit dan ruas bumi (in-situ). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk permukaan daratan aktivitas konveksi paling tinggi (dengan indeks konveksi, IC>15) terjadi di sebagian kecil daratan Sumatera Barat, sebagian besar daratan Bengkulu, dan sebagian besar daratan Lampung. Spektra periodisitas aktivitas awan konvektif dan hujan yang terjadi beragam, mulai dari sub musiman (20 – 90 hari), setengah-tahunan (5 – 7 bulan), tahunan (11 – 13 bulan) dan antar tahunan (30 – 60 bulan). Nilai ambang kondisi ekstrem hujan di wilayah Sumatera dan sekitarnya bervariasi dari nilai 300 mm/bulan sampai 700 mm/bulan. Wilayah NAD (Nangroe Aceh Darussalam) merupakan wilayah di Sumatera yang memiliki nilai ambang kondisi ekstrem hujan paling rendah, antara 300 mm/bulan sampai 400 mm/bulan. Sedang wilayah lautan di sebelah barat Padang dan Bengkulu merupakan wilayah yang memiliki nilai ambang kondisi ekstrem hujan paling tinggi, antara 650 mm/bulan sampai 700 mm/bulan. Korelasi hujan observasi satelit (3B43V6 TRMM) dan ruas bumi (ORG895) untuk sampel wilayah LPA-LAPAN Kototabang Sumatera Barat memberikan hasil yang baik dengan nilai korelasi maksimum = 0,8.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI