ANALISIS LINGKUNGAN DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN ASMA

2019 
Telah dilakukan analisis lanjut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Kor Susenas tahun 2007, dengan tujuan untuk mendapatkan variabel-variabel yang berhubungan dengan kejadian Asma. Waktu analisis selama 3 bulan (September sampai dengan Nopember 2008), dengan rancangan analisis deskriptif dan analitik. Analisis bivariat menggunakan uji chi square atau uji Fisher exact, karena semua variabel independen dan dependen berskala kategorik. Nilai kekuatan hubungan dilihat dari nilai ORcrude (Odds Ratio). Terdapat 9 parameter lingkungan dalam rumah dianalisis secara statistik. Parameter tersebut meliputi: bahan berbahaya dan beracun (B3), perilaku merokok dalam rumah, bahan bakar memasak, sumber penerangan, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, kepadatan hunian dan kepemilikan ternak. Hasil analisis 9 parameter faktor lingkungan dalam rumah menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara 8 parameter lingkungan dalam rumah dengan kejadian asma dengan nilai P<0,05, kecuali kepadatan hunian. Odds ratio terbesar 1,99 untuk bahan bakar memasak dan odds ratio terkecil 0,8 yaitu B3.. Proporsi berisiko terbesar ditunjukkan oleh parameter sumber penerangan sebesar 5,08% dan proporsi terkecil adalah B3 sebesar 3,29%. Melihat besarnya prevalensi Asma, maka Kementerian Kesehatan perlu mengupayakan intervensi untuk menurunkan prevalensi asma tersebut dengan cara pengendalian pencemaran udara dalam rumah. Perlu pula penyuluhan tentang bahaya dari pencemaran udara dalam rumah karena terbukti adanya hubungan antara kualitas udara dalam rumah dengan kejadian Asma. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan menggunakan desain yang dapat membuktikan hubungan kausal antara kualitas udara dalam rumah dengan asma.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []