Faktor-faktor yang mempengaruhi volume perdagangan saham pada seluruh perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta tahun 1994 sampai dengan 1996

Dengan adanya informasi tentang proyeksi laba yang dipublikasikan di prospektus, disamping informasi historis, menyebabkan investor dapat mempelajari lebih lanjut prospek perusahaan di masa mendatang. Sehingga dapat membantu investor untuk membuat keputusan investasi yang optimal. Untuk itu perlu adanya kepastian bahwa prediksi laba dalam prospektus tersebut akurat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang ketepatan proyeksi laba bersih dan laba per saham di prospektus pada saat melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta. Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengidentifikasi pengaruh rasio-rasio keuangan penting yang terdapat dalam prospektus terhadap ketepatan proyeksi laba. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 55 perusahaan yang go public selama periode 1994 sampai 1996. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah perusahaan yang mencantumkan proyeksi labanya di prospectus pada saat go public. Dalam menganalisa data digunakan analisa regresi berganda dengan metode stepwise dan didukung oleh analisa univariate dan analisa korelasi. Pengujian juga dibagi atas tiap tahun untuk melihat kekonsistenan rasio dalam hubungannya dengan ketepatan proyeksi laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penyimpangan laba bersih dan laba per saham dari yang diproyeksikan adalah sebesar 1,51% dan 0,55%. Sebagian besar proyeksi laba di prospektus bersifat underestimation projection, dimana investor meraih laba actual lebih besar dari laba yang diproyeksikan, sehingga terjadi penyimpangan yang positif. Variabel yang signifikan berpengaruh terhadap ketepatan proyeksi laba bersih adalah rasio Return on Equity, dan tidak ada variabel yang benar-benar berpengaruh terhadap ketepatan proyeksi laba per saham. Selain itu juga ditemukan bahwa tidak ada rasio yang konsisten berhubungan dengan ketepatan proyeksi laba untuk tiap tahun. The information published in the prospectus regarding the profit projection could be used by investors to predict the future's prospect of the companies. So that such information must be able to help investor to make optimal investment decision. Thus, the profit projection stated in the prospectus must be accurate. The objectives of this research is to give an empirical evidence about accuracy of the net profit and earnings per share (EPS) projections contained in prospectuses of an Initial Public Offering (IPO) on Jakarta Stock Exchange. The other objective is to identify the influence of the financial ratios contained in the prospectus to accuracy of the profit projection. This study is based on samples of 55 firms listed in Jakarta Stock Exchange from 1994 to 1996. The samples are selected based on the companies which mentioned the profit projection in the Initial Public Offering prospectuses. This study used multiple regression analysis with stepwise method, and supported by univariate and corellation analysis. This study also divided annually in order to observe consistent relationship between financial ratios and accuracy of the profit projections through Spearman Rank analysis. The results indicate that mean projection error on net profit and earnings per share are 1,51 % and 0,55 %. Most of the profit projection stated in the prospectus are underestimation projection, which the investors get the actual profit greater than the projected profit, and that means there is positive projection error. The significant variable influenced to the accuracy of the net profit projection is Return on Equity ratio, and there's no variable influenced to the accuracy of EPS projection. Beside that also indicates that there's no ratio related to the accuracy of the profit projection annually consistently.