Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dan Kepadatan Hunian Terhadap Kejadian ISPA Pada Balita Di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat

2019 
Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyebab 2/3 kematian balita akibat penyakit Infeksi diseluruh dunia salah satunya negara Indonesia. Data puskesmas Cihampelas mencatat hingga bulan April 2016 ditemukan 341 balita yang menderita ISPA. Survey pendahuluan lingkungan fisik terdapat beberapa rumah ventilasi yang tidak memenuhi syarat, kepadatan hunian yang padat dan rembesan pada dinding rumah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik rumah dan kepadatan hunian terhadap kejadian ISPA pada Balita di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Jenis penelitian menggunakan observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan insidental sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berobat pada bulan Maret - April 2016 ke puskesmas Cihampelas. Besar sampel sebanyak 72 responden. Pengumpulan data dari responden dilakukan menggunakan lembar observasi, wawancara dan pengukuran. Analisis data menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan 5% . Hasil analisis Bivariat menunjukkan ada hubungan antara kelembaban kamar tidur dengan kejadian ISPA didapat nilai p value= 0,048 < nilai α (0,05) dan PR= 1,867, tidak ada hubungan antara pencahayaan alami ruangan keluarga ( p value= 1,000), suhu kamar tidur ( p value= 1,000), luas ventilasi kamar tidur ( p value= 0,733) dan kepadatan hunian kamar tidur ( p value= 0,336) dengan kejadian ISPA pada balita. Pemberian famflet kepada masyarakat mengenai upaya pencegahan penyakit ISPA dan PHBS dalam keluarga dari pihak puskesmas, selalu membuka jendela setiap hari , memperbaiki konstruksi ventilasi, dan memasang genteng kaca.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []