language-icon Old Web
English
Sign In

Model Gaya Berat Kompleks Krakatau

1992 
Kompleks Krakatau yang terdiri dari P. Rakata, P. Sertung, P. Panjang dan Anak Krakatau selain terletak pada jalur volkanik yang berasosiasi dengan zona subduksi juga terletak pada kelurusan volkanik berarah N20 derajat E (Panaitan, Krakatau, Sebesi, Sebuku, Rajabasa dan Sukadana). Gunungapi yang masih aktif ini menghasilkan batuan berkomposisi bimodal basaltik, andesitik (Hutchinson,1983) dan terletak pada zona tektonik ekstensi (Harjono et.al, 1991). Pengukuran gayaberat dilakukan di keempat pulau dengan menggunakan gravimeter Lacoste and Romberg (type G dan D); adapun titik pengukuran ditentukan dengan GPS (Global Positioning System), EDM (Electronic Distance Meter) dan theodolit T. O. Peta gayaberat (anomali Bouguer) yang disajikan merupakan kompilasi dari hasil pengukuran, data gayaberat marin (CORINDON, Krakatau 85) dan dilengkapi dengan data pengukuran Yokoyama (IX dan 1969). Data batimetri yang diperoleh dari Ekspedisi Mentawai 91 (Diament et. al, 1991) dan hasil pengukuran Sigurdsson (1991) menjadi dasar pembuatan peta batimetri detil dengan cakupan sekitar 20 km. Tiga model telah dibuat berdasarkan anomali gayaberat (Bouguer) : 1. Runtuhan (Collapse) dari lapisan-lapisan di atas dapur (Reservoir) magma; 2. Pengisian Caldera dan 3. Kombinasi runtuhan dan pengisian. Model satu memberikan nilai gayaberat rendah dan tidak sesuai dengan hasil pengamatan; tetapi model ini harus menghasilkan model erupsimaterial sekitar 22,5 km kubik. Model tiga menghasilkan volume sekitar 13 km kubik; harga ini sesuai dengan skenario letusan 1883 (Self and Rampino, 1981). Analisis peta batimetri menunjukkan bahwa lokasi Anak Krakatau terletak pada pinggiran kaldera yang terbentuk pada tahun 1883. Posisi ini sangat tidak stabil jika ditinjau dari migrasi aktivitas Krakatau kearah SW.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []