Pengaruh elektroakupunktur (ea) titik zusanli (st 36) dan sanyinjiao (sp 6) terhadap ketebalan korteks adrenal tikus (rattus novergicus) yang dipapar bising intermiten
2013
Latar Belakang: Bising akan mengakibatkan munculnya stres dan penebalan
korteks adrenal. Elektroakupunktur titik Zusanli (ST 36) dan Sanyinjiao (SP 6)
diketahui mampu menurunkan stres dan mempengaruhi Hypothalamic-Pituitary-
Adrenal (HPA) axis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh
elektroakupunktur (EA) titik Zusanli (ST 36) dan Sanyinjiao (SP 6) terhadap
ketebalan korteks adrenal tikus (Rattus Novergicus) yang dipapar bising
intermiten.
Metode: Penelitian ini berjenis eksperimental laboratorik dengan rancangan the
post test only control group design. Sampel berupa tikus putih (Rattus
novergicus) galur Wistar jantan, berumur 1-2 bulan, berat badan 200-250 gram.
Sampel diambil secara Consecutive Sampling sebanyak 27 ekor, dibagi dalam 3
kelompok secara random, masing-masing terdiri dari 9 tikus. Kelompok Kontrol
(KK) tidak diberi perlakuan, Kelompok Perlakuan 1 (KP1) diberi perlakuan
bising, Kelompok Perlakuan 2 (KP2) diberi perlakuan bising serta perlakuan
elektroakupunktur. Perlakuan bising selama 8 jam perhari dengan interval 1 jam
bising, 1 jam mati selama 21 hari berturut-turut, sedangkan perlakuan
elektroakupunktur diberikan 3 hari sekali sampai berjumlah 7 kali. Penusukan
titik Zusanli (ST 36) dan Sanyinjiao (SP 6) dilakukan dengan frekuensi 2 Hz
kontinyu selama 15 menit dan intensitas disesuaikan sampai jaringan otot sekitar
berkontraksi. Pada hari ke-22, tikus dikorbankan dan diambil kelenjar
adrenalnya untuk pembuatan preparat dengan pengecatan HE. Pengukuran tebal
korteks adrenal dilakuan dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x.
Data dianalisis dengan uji One Way ANOVA dilanjutkan dengan LSD (a =
0,05).
Hasil: Rerata tebal korteks adrenal pada KK adalah 454,93 ± 2,03 µm, pada KP1
565,59 ± 0,97 µm, dan pada KP2 479,65 ± 1,34 µm. Uji One Way ANOVA
menunjukkan perbedaan yang bermakna antara ketiga kelompok dengan p =
0,000 (p < 0,05). Hasil uji LSD juga menunjukkan perbedaan yang bermakna
antara KK-KP1, KK-KP2, KP1-KP2 dengan masing-masing p = 0,000 (p < 0,05).
Simpulan: Elektroakupunktur titik Zusanli (ST 36) dan Sanyinjiao (SP 6) dapat
mengurangi peningkatan ketebalan korteks adrenal tikus.
Kata kunci: elektroakupunktur, Zusanli (ST 36), Sanyinjiao (SP 6), bising, tebal
korteks adrenal
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI