Studi Komparasi Keanekaragaman Serangga Tanah (Epifauna) di Lahan Bekas Kebakaran, Transisi, dan Lahan Tidak Terbakar Taman Nasional Baluran

2021 
Serangga tanah merupakan salah satu bagian dari ekosistem hutan. Kehadiran serangga tanah dalam ekosistem hutan berperan dalam proses dekomposisi. Semakin tinggi keanekaragaman serangga tanah, maka semakin besar pula peranannya bagi ekosistem hutan. Kehadiran serangga tanah dapat berkurang dikarenakan oleh beberapa gangguan salah satunya kebakaran hutan. Kebakaran hutan menyebabkan dampak seperti berkurangnya keanekaragaman hayati. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan keanekaragaman serangga tanah (epifauna) berdasarkan perbedaan lahan yaitu lahan bekas kebakaran, lahan transisi, dan lahan tidak terbakar pada salah satu kawasan Taman Nasional Baluran. Penentuan lokasi plot sampling dilakukan dengan metode line transek berdasarkan kemiringan lahan pada lokasi tersebut. Setiap lahan masing-masing terdapat enam line transek. Setiap 10 meter dalam garis transek dipasang Pitfall trap sehingga terpasang 120 plot . Serangga tanah yang terjebak kemudian akan diidentifikasi menggunakan bantuan mikroskop komputer dan dicocokkan dengan buku identifikasi serangga. Serangga tanah yang telah teridentifikasi dihitung jumlah individu per-plot dan dianalisis dengan menghitung indeks keanekaragaman (H’), indeks kemerataan (E), indeks kekayaan (R), dan indeks nilai penting (INP) yang selanjutnya dilakukan analisis ANAVA menggunakan bantuan program pengolah data. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai H’, E, dan R serangga tanah pada setiap lahan berbeda tetapi tidak berbeda pada tiap kemiringan. Nilai INP tertinggi pada ketiga lahan di miliki oleh Oecophylla smaragdina .
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []