PENCAPAIAN PERTUMBUHAN ANAK INDONESIA UMUR 0,5–12,9 TAHUN

2013 
SEANUTS adalah studi gizi lengkap yang mencakup pengukuran antropometri, pemeriksaan biokimia darah dan urin, konsumsi makanan dan pola makan anak, informasi mengenai sosial ekonomi keluarga, kesehatan anak, aktivitas fisik, dan perkembangan anak. Dalam makalah ini akan dibahas pertumbuhan anak berdasarkan pengukuran antropometri dengan menggunakan standar WHO 2006 untuk anak balita dan 2007 untuk anak 5,0 sampai 12,9 tahun, yang dibagi dalam 5 kelompok umur yaitu 0,5-0,9; 1,0-2,9; 3-5,9; 6,0-5,9; and 9,0-12,9 tahun. Penelitian ini adalah cross -sectional pada 48 Kabupaten/Kota di Indonesia, dan pengambilan sample dilakukan dengan two-stage randomized cluster sampling dengan stratifikasi berdasarkan area geografi, untuk menetapkan lokasi, gender dan umur. (Metodologi lengkap ditulis dalam tulisan lain di jurnal ini) yang mencakup 7211 anak terdiri dari 50,6 persen anak laki-laki dan 49,4 persen perempuan. Indeks yang digunakan adalah PB/U atau TB/U; BB/U; BB/PB atau BB/TB; dan IMT/U. Hasil menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi anak yang pendek dan sangat pendek adalah adalah 31,4 persen, yang mana prevalensi di kota (24,4%) lebih rendah dari pada di desa (38,3%). Untuk anak dengan berat badan kurang dan sangat kurang adalah 23,2 persen; yang mana di desa (27,9%) lebih tinggi dari pada di kota (18,5%); dan prevalensi anak kurus dan sangat kurus (7,8%), di kota (7,6%) tidak jauh berbeda dengan anak yang di desa (7,9%). Masalah gizi yang juga perlu mendapat perhatian adalah gemuk dan sangat gemuk karena kecenderungan jumlahnya semakin banyak dengan prevalensi 7,9 persen. Sebanyak 10,7 persen di kota dan 5,0 persen anak di desa menderita gemuk dan sangat gemuk. Karena masalah pendek terkait kekurangan makro dan mikro, disarankan agar program kesehatan untuk 1000 hari kehidupan anak dilanjutkan yaitu pemberian tabur gizi ( Multi Micromineral Powder =MNP) untuk anak gizi kurang termasuk pendek. ABSTRACT GROWTH ACHIEVEMENT OF INDONESIAN CHILDREN AGED 0.5-12.9 YEARS OLD SEANUTS is a comprehensive study conducted in 48 districts in Indonesia. The study covers assessments on antrophometry, biochemical, physical activity, morbidity, dietary consumption and psychology development. Detailed methodology of the study is presented in previous paper in this journal. In this article, only antrophometry is discussed and children are devided in 5 groups according to the age, 0.5-0.9; 1.0-2.9; 3.0-5.9; 6.0-5.9; and 9.0-12.9 years old. In this cross sectional, two-stage randomized cluster sampling was applied using stratification based on geography area for deciding the location of residence, sex and age. A total of 7211 children were recruited, consisting of 50.6 percent boys and 49.4 percent girls. Indices used were HAZ; WAZ; WHZ; and BAZ. The results showed that 31.4 percent of children were stunted and severe stunted. The prevalence was lower in urban children (24.4%) compared to rural children (38.3%). The overall prevalence of underweight (moderate and severe) was 23.2 percent which was higher in rural areas (27.9%) than in urban areas (18.5%). The overall prevalence of wasting (moderate and severe) was 7.8 percent, which was higher in rural areas (8.0%) compared to urban areas (7.6 %). An emerging problem was overweight and obesity, 7.8% of the children were overweight/obese. The prevalence was higher in urban areas (10.6%) versus rural areas (5.0%). Because stunting has closely related to macro and micro nutrients, it is recommended that nutrition intervention programs should be addressed to the first 1000 days of children’ life like MNP (Micro Nutrient Powder) for those who had undernutrition including stunting
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []