Pengaruh layanan rehabilitasi penyesuaian sosial terhadap peningkatan konsep diri, kemandirian dan penyesuaian diri remaja tuna daksa

2009 
Kondisi psikologis remaja tuna daksa seperti ketidakberdayaan, inferior serta rasa putus asa disebabkan karena ketidaksempurnaan fisik. Hal ini berpengaruh terhadap konsep diri dan kemandirian yang rendah, sehingga menghambat partisipasi dalam kehidupan sosial. Sebagai konsekuensinya remaja tuna daksa perlu melakukan penyesuaian. Penyesuaian diri bagi remaja tuna daksa dapat dijalani dengan efektif dikarenakan layanan rehabilitasi yang telah diikuti. Rehabilitasi adalah serangkaian proses yang direncanakan dan terbatas waktunya, dirancang secara baik oleh profesional untuk memfasilitasi penyesuaian dari tuna daksa mencapai kemandirian dan memiliki kepribadian yang memuaskan agar dapat berpartisipasi dalam masyarakat. Berdasarkan berbagai model atau program layanan yang telah dilakukan, penulis merancang suatu program layanan rehabilitasi penyesuaian sosial untuk remaja tuna daksa. Layanan rehabilitasi penyesuaian sosial adalah suatu program atau model pengembangan diri bagi remaja tuna daksa yang diberikan institusi rehablitasi bertujuan mengatasi hambatan psikologis agar tercapai kemandirian sehingga dapat melakukan penyesuaian sosial yang efektif, dilakukan dengan cara pelatihan meliputi aspek–aspek pengembangan pribadi, pengelolaan diri dan pemecahan masalah. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh layanan rehabilitasi penyesuaian sosial terhadap peningkatan konsep diri, kemandirian dan penyesuaian diri remaja tuna daksa dalam menjalani tugas perkembangannya. Hipotesis yang diajukan: terdapat perbedaan konsep diri, kemandirian dan penyesuaian diri remaja tuna daksa sebelum, sesudah dan tindak lanjut pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peningkatan konsep diri, kemandirian dan penyesuaian diri kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Rancangan penelitian adalah Quasi Experimental Design, pretest-postest control group design. Subjek penelitian sebanyak 46 remaja tuna daksa berusia 17- 24 tahun yang berasal dari PRSBD Dr Soeharso Surakarta dan PSBD Budi Bhakti Cengkareng, Jakarta. Alat untuk memperoleh data digunakan skala konsep diri, skala kemandirian dan skala penyesuaian diri. Analisis data dilakukan dengan Manova untuk mengetahui perbedaan konsep diri, kemandirian dan penyesuaian diri antara sebelum, sesudah dan tindak lanjut perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Program layanan rehabilitasi penyesuaian sosial terbukti efektif untuk meningkatkan konsep diri, kemandirian dan penyesuaian diri remaja tuna daksa. (2)Terjadi peningkatan konsep diri, kemandirian, penyesuaian diri dengan adanya perlakuan layanan rehabilitasi penyesuaian sosial pada kelompok eksperimen. (3) Peningkatan konsep diri, kemandirian dan penyesuaian diri pada masing-masing subjek yang mengikuti program layanan rehabilitasi penyesuaian sosial tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh faktor motivasi subjek untuk berpartisipasi dalam program layanan rehabilitasi penyesuaian sosial untuk mengembangkan diri. The psychological conditions of disabled adolesecence like inferiority, helplessness, as well as desperate are caused by their physical handicap. This condition influence their self concept and autonomy so that it is decreasing their potency to get involved in social life. This, in effect, needs adjustment. The adjustment will be more effective because of the rehabilitation they participate. Rehabilitation is a set of planned and limited process by professional to facilitate the disabled adjustment so that the autonomy can be achieved and maintained. Based on the various models of social adjustment service, the researcher designed a rehabilitation of social adjustment service for adolescence disables. The social adjustment service is a self development program for disabled adolesence provided by the institution to overcome psychological boundaries of the disabled so that they are autonomous and effectively adjusting themselves in social life. The rehabilitation involves self development, self management, and problem solving. The research was to test the influence of social adjustment rehabilitation service on the self concept, autonomy, and social adjustment of the disabled adolesents in their developmental tasks. The hypothesis of the research were: there was difference in self concept, autonomy, and self adjustment of the participants, before and after the treatment in both experimental and control group. The self concept, autonomy, and self adjustment of the participants in the experimental were higher than thos of the experimental group. The design of the research was quasi experimental design pretest-postest control group design. The participants were 46 with age range between 17-24 years old from PRSBD dr Soeharso, Surakarta and PSBD Budi Bhakti Cengkareng, Jakarta. The instruments of the research were self concept scale, autonomy scale and self adjustment scale. The data then was analyzed by MANOVA to test the difference among the variables studied. The result shows (1) the program was effective in increasing the self concept, autonomy, and self adjustment of the disabled adolescents. (2) there is an increase of self concept, autonomy, and self adjustment of the disabled adolescents in the experimental group. (3) the increase of the scores varied among individuals. The condition might be influenced by the motivation to participate in the program.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []