MODEL SEKOLAH EFEKTIF BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SMK NEGERI 1 BANTUL

2012 
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan model pengelolaan sekolah efektif, yang mengorientasikan pencapaian keunggulan prestasi akademik sebagai SMK RSBI, dan (2) mendeskripsikan model pendidikan karakter yang dilaksanakan di SMKN 1 Bantul, sebagai sekolah pilotting. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan di SMK Negeri 1 Bantul, yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai proses penyelenggaraan pendidikan di SMKN 1 Bantul sebagai SMK RSBI, dan sekolah pilotting dalam pendidikan karakter. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara (interview guide). Uji validitas instrumen dilakukan terhadap validitas isi, yang didasarkan pada pertimbangan logis. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses penyelenggaraan pendidikan di SMKN 1 Bantul dapat dikategorikan sebagai pengelolaan sekolah yang efektif, yang telah mencerminkan: (a) proses pengelolaan dan kepemimpinan sekolah yang efektif, (b) proses pembelajaran yang efektif, dan (c) pengembangan kultur sekolah yang pro peningkatan mutu; dan (2) pendidikan karakter di SMKN 1 Bantul telah dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu: (a) integrasi ke dalam kegiatan pembelajaran, (b) program pengembangan diri, dan (c) kultur sekolah dalam bentuk pembiasaan. Pendidikan karakter melalui program pengembangan diri dan kultur sekolah di SMKN 1 Bantul telah dilaksanakan secara lebih terprogram, yang mencakup delapan nilai karakter, yaitu: religius, kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, kreatif, komunikatif, kerjasama, dan bersih. Sementara itu, pada pendidikan karakter yang dilakukan melalui integrasi ke dalam kegiatan pembelajaran, baik mengenai nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan, maupun strategi pembelajarannya, sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing guru mata pelajaran. Hal ini telah menyebabkan pembelajaran nilai-nilai karakter secara terintegrasi ke dalam kegiatan pembelajaran banyak menghadapi kendala, terutama berkaitan dengan kesiapan dan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang lebih baik.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []