MODEL PENGUASAAN ARMADA KAPAL : STUDI KASUS INDUSTRI PETROKIMIA

2010 
Pola distribusi pupuk secara efisien akan meminimalkan biaya transportasi. Pengangkutan pupuk hasil produksi produsen pupuk ke pulau – pulau di Indonesia banyak menggunakan moda kapal.Peran kapal dalam mendukung distribusi pupuk menjadi sangat penting.Saat ini,penggunaan kapal charter menjadi pilihan utama sehingga ketergantungan akan kapal kapal charter sangat tinggi.Penguasaan armada kapal guna memperoleh komposisi kapal yang sesuai baik kapal charter maupun milik perlu menjadi perhatian produsen pupuk agar biaya transportasi yang timbul dapat minimum. Dalam tugas akhir ini akan dibahas bagaimana model penguasaan armada kapal di PT. Petrokimia Gresik agar kebutuhan pupuk yang disuplai untuk wilayah selain pulau Jawa dan Bali dapat terpenuhi dengan biaya transportasi minimum.Dengan menggunakan solver sebagai alat bantu untuk guna membangun model penguasaan armada kapal yang paling optimum. Solver merupakan aplikasi dari metode simplek yang mana fungsi tujuan adalah minimum biaya transportasi untuk mengangkut pupuk dari Gresik menuju 23 pelabuhan tujuan selain Jawa Bali.Fungsi pembatas dalam model ini diantaranya muatan yang diangkut harus lebih lebih besar atau sama dengan kebutuhan pupuk dan frekuensi pengiriman adalah bilangan bulat positif. Hasil optimasi menggunakan solver menunjukkan bahwa dengan menggunakan model kombinasi yang mana membagi pelabuhan – pelabuhan tujuan menjadi beberapa area sehingga dapat menggangkut 717.706 ton pupuk dalam setahun. Dari model kombinasi ini maka biaya angkut termurah adalah 61,9 % muatan diangkut dengan kapal milik dan 23% muatan diangkut dengan kapal time charter sedangkan 15.1% muatan diangkut dengan kapal voyage charter dengan biaya sebesar Rp.88.565.250.528 dimana terjadi penurunan biaya sebesar 18.8 % dari biaya angkut saat ini.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []