TRADISI PERKAWINAN ETNIS TIONGHOA DI KAMPUNG PECINANKOTA BANDAR LAMPUNG
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai-nilai yang
terkandung di dalam tradisi sebelum pelaksanaan (melamar, “Sang Jit” / “Antar
Contoh Baju”, tunangan, dan penentuan hari baik), saat pelaksanaan (acara
perkawinan dan kumpul keluarga), dan setelah pelaksanaan perkawinan (Cia
Kiangsay dan Cia Ce’em )Masyarakat Etnis Tionghoa di Kampung Pecinan
Telukbetung Selatan Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan
pendekatan fenomenologi sebagai bagian dari penelitian kualitatif. Informan
dalam penelitian ini yaitu tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pelaku budaya.
Lokasi penelitian yang dipilih penulis adalah Kampung Pecinan Telukbetung
Selatan Kota Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau
informasi baru. Hasil penelitian yaitu (1) upacara menjelang perkawinan terdiri
dari melamar, “Sang Jit” / “Antar Contoh Baju”, tunangan, dan penentuan hari
baik. Nilai yang terkandung dalam melamar yaitu meminta izin atau restu kepada
kedua orang tua dan keluarga dari pihak perempuan bahwa hubungan yang sudah
terjalin akan dilanjutkan ke tahap yang lebih serius yaitu perkawinan. (2) tradisi
upacara saat Perkawinan yaitu tiga sampai dengan tujuh hari menjelang
perkawinan diadakan “memajang” keluarga mempelai pria dan famili dekat,
mereka berkunjung ke keluarga mempelai wanita, mereka membawa beberapa
perangkat untuk menghias kamar pengantin. Hamparan sprei harus dilakukan oleh
keluarga pria yang masih lengkap (hidup) dan bahagia. Di atas tempat tidur
diletakkan mas kawin. Ada upacara makan-makan. Calon mempelai pria dilarang
menemui calon mempelai wanita sampai hari perkawinan. Malam dimana esok
akan diadakan upacara perkawinan, ada upacara “Liauw Tia”. (3) Upacara sesudah
perkawinan yaitu tiga hari sesudah menikah diadakan upacara yang terdiri dari
Cia Kiangsay dan Cia Ce’em. intinya adalah memperkenalkan keluarga besar
mempelai pria di rumah mempelai wanita. Mempelai pria sudah boleh tinggal
bersama. Sedangkan “Cia Ce’em” di rumah mempelai pria, memperkenalkan
seluruh keluarga besar mempelai wanita. Tujuh hari sesudah menikah diadakan
upacara kunjungan ke rumah-rumah famili yang ada orang tuanya. Mempelai
wanita memakai pakaian adat Tiongkok yang lebih sederhana. Nilai yang
terkandung dalam Cia Kiangsay yaitu memperkenalkan keluarga besar mempelai
pria di rumah mempelai wanita.
Kata kunci: tradisi, perkawinan, etnis tionghoa
abstract
This study aims to describe and analyze the values contained in the tradition prior
to the execution (applying, "Sangjit" / "Inter Example Clothes", fiance, and
determining good days), during execution (family weddings and gatherings), and
after the execution of marriage (Cia Kiangsay and Cia Ce'em) Chinese Ethnic
Society in Chinatown Town Bandar Lampung. This research uses phenomenology
approach as part of qualitative research. Informants in this study are religious
leaders, community leaders, and cultural actors. The research location chosen by
the writer is Kampung Pecinan Telukbetung Selatan Bandar Lampung City.
Techniques of data collection using observation, interviews, and documentation.
Qualitative data analysis is done interactively and run continuously until
complete, so the data is saturated. Data saturation sizes are indicated by no new
data or information being retrieved. The results of the study were (1) the premarriage
ceremony consisted of applying, "Sang Jit" / "Inter Example of Clothes",
fiance, and the determination of good days (2) ceremonial tradition at marriage
three to seven days before the wedding held "display" groom and close family,
they visit the family of the bride, (3) The ceremony after marriage that is three
days after marriage is held ceremony consisting of Cia Kiangsay and Cia Ce'em.
Keywords : tradition, marriage, ethnic Chinese
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI