Bullying in Higher Education: Presdiposisi Bully-victim terhadap Kejadian Perilaku Bullying pada Mahasiswa

2021 
Latar Belakang: Global Education Digest 2011 UNESCO, Mengejar ketertinggalan Dan intimidasi di sekolah Terjadi di Seluruh Dunia, diperkirakan 246 juta Anak Dan remaja mengalami Mengejar ketertinggalan Dan intimidasi di sekolah. Indonesia, tahun 2016 sekitar 253 kasus bullying , terdiri dari 122 anak yang menjadi korban dan 131 anak menjadi pelaku. Tahun 2017, Jangka Waktu 129 Dan Pelaporan intimidasi Korban nomor 116. Tahun 2018 Korban intimidasi nomor 107 Dan Pelaporan Jangka Waktu 127. Bullying dapat berdampak negatif terhadap korban maupun pelaku, yaitu mengalami masalah kejiwaan, sosial, penurunan kinerja akademik, peluang melakukan bullying pada orang lain, bahkan sampai bunuh diri. Salah satu penyebab masih terjadinya bullying adalah riwayat pelaku sebagai korban bullying, atau yang dikenal dengan korban-bully . Lingkaran bullying ini dapat terjadi terus menerus dan menjadi perilaku ancaman kejadian bullying kedepan. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat korban bullying terhadap kejadian perilaku bullying pada mahasiswa Universitas Sari Mulia. Metode: penelitian ini menggunakan metode kuantitaif deskriptif dengan pengambilan data melalui survei angket menggunakan uji chi square . Hasil: Hasil uji statistik didapatkan nilai p value sebesar 0,039 (< 0,05) maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara riwayat korban bullying dengan perilaku bullying (pelaku). Simpulan: pengalaman Bullying yang masih terjadi di kalangan anak perlu lebih ditingkatkan dalam memberikan dukungan terhadap korban dan pelaku agar tidak terjadi gangguan kesehatan baik fisik maupun psikologis bahkan menyebabkan pengaruh hubungan sosial dengan teman sebaya. Kata Kunci : Bullying , korban, pelaku, perilaku, riwayat
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []