Peluang Kebangkrutan Obligasi Korporasi Menggunakan Model Merton dan KMV Merton melalui Analisis Suku Bunga Vasicek

2018 
Obligasi merupakan sekuritas pendapatan tetap dan memiliki risiko lebih kecil dibandingkan saham. Namun demikian tidak berarti bahwa obligasi akan bebas risiko. Fluktuasi suku bunga, keadaan struktur pasar dimana sekuritas tersebut diperdagangkan, maupun perubahan tak terduga dalam kualitas kredit dari pihak lawan atau penerbit merupakan beberapa faktor yang menyebabkan risiko kredit obligasi korporasi. Penelitian ini menentukan peluang kebangkrutan dari obligasi berkelanjutan I Bank DKI tahap I 2016 dengan face value Rp.1.000.000.000,-. menggunakan model Merton dan KMV Merton melalui analisis suku bunga vasicek. Model Merton merupakan model yang menghitung nilai peluang kebangkrutan suatu perusahaan pada saat jatuh tempo obligasi yang didasarkan pada nilai aset perusahaan pada saat jatuh tempo obligasi dengan menggunakan asumsi-asumsi spesifik tentang bagaimana kondisi aset dan liabilitas perusahaan [1]. Sedangkan melalui model KMV Merton penentuan peluang kebangkrutan dapat ditentukan pada beberapa waktu sebelum jatuh tempo obligasi berdasarkan nilai aset yang pada titik valuasi (waktu perhitungan kebangkrutan), korporasi dinyatakan bangkrut apabila nilai aset pada titik valuasi tersebut kurang dari atau sama dengan nilai buku atau kewajiban perusahaan dititik valuasi tersebut [10]. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai peluang kebangkrutan yang kecil atas obligasi berkelanjutan I bank DKI Tahap I (2016) baik menggunakan model Merton (pada saat jatuh tempo) ataupun Model KMV Merton (pada bulan Juni tahun 2019 -2021) , maka dapat disimpulkan bahwa Bank DKI akan dapat melunasi hutangnya baik pada saat jatuh tempo ataupun pada waktu valuasi.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []