Hubungan Konsumsi Makanan dengan Kinerja Pekerja Wanita

1997 
Berbagai usaha telah dilakukan produsen untuk meningkatkan mutu dan jumlah produk oleh perusahaan. Dalam upaya tersebut disamping aspek teknologi, hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas sumberdaya manusia. Salah satu usaha untuk memperoleh pekerja yang berkualitas tinggi adalah perbaikan atau pengaturan konsumsi makanan. Makanan pagi juga makan siang bagi pekerja yang sesuai dengan kecukupan akan dapat mempertahankan kebugaran tubuhnya guna menghasilkan kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan konsumsi makanan dengan kinerja pekerja. Subjek pada penelitian ini adalah pekerja wanita yang bekerja di bagian produksi (bekerja secara manual), berumur antara 19-40 tahun, masa kerja di atas 5 tahun, tidak menderita penyakit menahun dan tidak anemi. Dari jenis pekerjaan termasuk pekerja ringan dan pekerja sedang. Data utama yang dikumpulkan: 1) Antropometri, 2) Konsumsi makanan dan zat gizi (energi, protein, lemak dan hidrat arang), 3) Glukosa darah: 2 jam setelah makan pagi dan 2 jam setelah makan siang, 4) Pola kegiatan di tempat kerja, 5) Hasil produksi. Penelitian dilakukan di pabrik jamu Air Mancur Solo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) semua pekerja makan pagi sebelum mulai bekerja, namun rata-rata jumlah energi yang dikonsumsi kurang dari 400 Kkal, b) glukosa darah pekerja dengan makan pagi cukup (250 Kkal) tidak berbeda nyata dengan kadar glukosa pekerja dengan makan pagi 250 Kkal) mempunyai hasil produksi yang lebih baik daripada kelompok pekerja dengan makan pagi kurang (<200 Kkal), dan e) ada hubungan positif dan nyata antara konsumsi energi sehari dengan jumlah produksi sehari.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []