Perbandingan Efek Ekstrak Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendra L.) sebagai Antibiofilm Staphylococcus aureus Isolat Darah dan Urin

2016 
Staphylococcus aureus sering menyebabkan infeksi oportunistik dan nosokomial, terutama pada pasien dengan implanted medical devices (IMD). Hal ini disebabkan oleh kemampuan S. aureus dalam membentuk biofilm pada IMD. Adanya perbedaan kemampuan untuk membentuk biofilm dari berbagai strain S. aureus disebabkan oleh perbedaan regulasi gen ica-locus. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek ekstrak daun kayu putih sebagai antibiofilm Staphylococcus aureus dari isolat darah dan urin dan melihat apakah ada perbedaan efek antibiofilm antara kedua isolat. Studi eksperimental ini menggunakan post test only control group design . Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah optical density (OD) dari pembentukan biofilm yang dibaca dengan menggunakan spektrofotometer. Untuk melakukan uji hambat pembentukan biofilm digunakan metode mikrotiter menurut Christensen et al (1987), dengan memberikan ekstrak daun kayu putih konsentrasi 2,5 x 10 -4 g/ml – 3,2 x 10 -2 g/ml pada kelompok perlakuan. Hasil uji ANOVA  menunjukkan adanya perbedaan OD antar kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan  (p < 0,05). Namun tidak ada peningkatan efek hambat yang bermakna pada konsentrasi di atas 2,5 x 10 -4 g/ml. Berdasarkan nilai uji regresi linier sederhana, efek antibiofilm ekstrak terlihat lebih kuat pada S. aureus isolat darah (koefisien b = -980) meskipun perbedaan ini tidak terlalu bermakna. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kayu putih mempunyai efek antibiofilm serta kemampuan dalam menghambat S. aureus isolat darah dan urin namun tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua isolat. Kata kunci: Biofilm, Ekstrak daun kayu putih, Staphylococcus aureus .
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []