PERJUANGAN PEREMPUAN DALAM LEGENDE TELUK WANG: PERSEPSI GENDER (Women’s Struggle in the Legend of Teluk Wang: Gender Perception)

2016 
Salah satu bentuk sastra daerah Melayu Jambi adalah Legende Teluk Wang. Legende itu merupakan sastra lisan yang sangat menonjol dalam kehidupan masyarakat sebagai alat untuk mengungkapkan isi hati, menyampaikan maksud atau pikiran, dan menyampaikan suatu keadaan atau situasi yang menurut tradisi budaya harus disampaikan. Legende itu, melalui peran para tokohnya menggambarkan kehidupan perempuan yang berbeda dengan kehidupan perempuan dalam budaya Melayu Jambi jika dipandang dari sisi gender. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perjuangan perempuan dalam Legende Teluk Wang yang dipandang dari sisi gender dan dikaitkan dengan budaya Melayu Jambi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis isi (content analysis) dan pendekatan semiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama perempuan mendapat kesempatan yang sama untuk memperjuangkan dan mengambil suatu keputusan yang penting, yaitu  ikut merintis dan menentukan perkampungan baru; kedua, laki-laki dan perempuan  bermitra dalam menjalankan perekonomian keluarga; ketiga,  laki-laki dan  perempuan mendapat bekal ilmu yang sama dari orang tuanya, seperti mendapat ilmu silat; dan keempat, perempuan dipandang sejajar dengan kaum laki-laki. Dengan demikian, perempuan diberi peran dan kedudukan  yang sama dengan kaum laki-laki dalam Legende Teluk Wang. Abstract: One form of Jambi Malay’s  literature is the  legend of  teluk Wang. The legend is an oral literature that is very prominent in public life as a tool to confide, to convey intentions or thoughts, and to express a condition or situation based on cultural traditions that must be delivered. The Legend through the role of the characters depicts different women’s lives  from their lives in Jambi Malay culture when viewed from the side of gender.  Therefore, this study attempts to reveal the struggle of women in the legend of  Teluk Wang  viewed from the side associated with gender and Jambi Malay culture. This qualitative study employs content analysis method and semiotic ap- proach. The results indicate four findings: first, the female got the same chance to fight on impor- tant decision, e.g. taking a part in  pioneering and determining new settlements; Second, men and women worked together as partners  in running the family economy; Third men and women got the same knowledge from their parents, i.e. having martial arts; fourth, women were equally treated to men. In conclusion, in legend of Teluk Wang women   had the same role and position as men. Key words: The legend of Teluk Wang, women’s struggle, gender perception
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []