APLIKASI STUDI DIAGNOSTIK BINA DESA HUTAN (BDH)

1997 
Pemerintah selalu menekankan pentingnya kelestarian hutan dengan segala fungsinya dan sekaligus bertekad untuk selalu memperhatikan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang hidup di dalam dan di sekitar hutan. Komitmen ini tercermin dari berbagai kebijaksanaan pemerintah yang antara lain mewajibkan para pengelola Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman lndustri (HPHTI) untuk melaksanakan Bina Desa Hutan (BDH) secara lebih bertanggung jawab. Pelaksanaan BDH harus disusun berdasarkan hasil kajian Studi Diagnostik. Kedudukan Studi Diagnostik karenanya menjadi demikian strategis terutama bila dikaitkan dengan prospek keberhasilan pelaksanaan program BDH di lapangan. Antara lain dalam kerangka berfikir seperti inilah kegiatan Evaluasi Aplikasi Studi Diagnostik Sosial-Ekonomi BDH dilaksanakan. Evaluasi dilaksanakan dengan metoda survei dengan teknik kajian deskriftif-evaluatif sesuai kriteria dan indikator ekonomi, sosial budaya, lingkungan, kelembagaan, dan partisipasi masyarakat. Pelaksanaan evaluasi dilakukan di Wilayah Sumatera (Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan), Kalimantan (Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan), dan Indonesia Bagian Timur (lrian Jaya). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa studi diagnostik umumnya kurang dapat mengantisipasi kondisi faktual desa binaan, sehingga hasilnya belum dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan atau pelaksanaan program BDH.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []