Peningkatan Nilai Tambah Tailing Tambang Mangan Menjadi Bata Cetak Tanpa Pembakaran Pada UMK Tambang Di Desa Setiawaras, Kec. Cibalong, Kab. Tasikmalaya

2019 
Potensi Desa Setiawaras, Kec. Cibalong, Kab. Tasikmalaya adalah pertambangan mangan. Selama 2014 – 2016, produksi total bijih mangan rakyat adalah sekitar 2.520 ton/tahun. Pengelolaan eksplorasi tambang bijih mangan dilakukan oleh masyarakat lokal yang tidak melibatkan investor perusahan besar. Dua Perusahaan skala mikro dan kecil (UMK) Tambang sebagai mitra kegiatan yaitu Perusahaan Bara Abadi dan Cicarangka Jaya merupakan perusahaan lokal yang menampung dan memfasilitasi pemasaran hasil tambang bijih mangan rakyat. Kedua UMK memiliki jumlah tenaga kerja sebagai penambang rata-rata sepuluh orang. Selama proses eksplorasi bijih mangan, itu menghasilkan limbah sisa dalam bentuk tailing bijih mangan dari hasil pencucian. Perkiraan berdasarkan informasi yang dibuat oleh kedua mitra UMK menunjukkan bahwa untuk setiap ton bijih mangan yang dihasilkan, dua ton tailing bijih mangan dikeluarkan. Berdasarkan tingkat produksi saat ini, dapat diperkirakan bahwa sekitar 5.040 ton tailing tambang bijih mangan diproduksi setiap tahun di Desa Setiawaras. Tailing bijih mangan ini ditinggalkan begitu saja di pinggir-pinggir jalan, kolam penampungan, tempat-tempat kosong dan area pertambangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan terobosan yang dapat membantu memanfaatkan tailing mangan yang melimpah dan juga bantuan dalam penyiapan teknologi pengolahan. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Agustus 2018 sampai hari Minggu, 2 September 2018 di Kantor Desa Setiawaras, Kec. Cibalong, Kab. Tasikmalaya. Para penambang kelompok UMK yang hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 20 orang. Metode pelatihan dilakukan dengan memberikan teknik produksi bata cetak. Metode praktek dilakukan dengan mempraktekan langsung penggunaan mesin pengaduk bahan baku bata cetak tailing bijih mangan dan pembuatan bata cetak tanpa pembakaran. Peserta pelatihan dibekali tatacara dan praktek proses pengeringan, penumbukan dan pengayakan limbah tailing, kemudian pencampuran limbah tailing halus dengan perekat sodium silikat. Campuran dituangkan ke dalam cetakan berbentuk balok dengan ukuran 30 x 15 x 10 cm3 dan pencetakan dilakukan secara manual dan selanjutnya menjalani pengeringan sampai bata cetak bisa dilepaskan dari pencetaknya. Hasil pengujian bata cetak menunjukkan bahwa kuat tekan bata cetak dari tailing mangan adalah 2,4 MPa setelah pengeringan tiga minggu.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []