Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Panjang Mixing Chamber Pada Ejektor Terhadap Unjuk Kerja Siklus Refrigerasi Untuk Aplikasi AC

Teknologi refrigerasi saat ini memberikan pengaruh yang penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Dalam segala bidang banyak penelitian yang telah dilakukan untuk dapat mengurangi asupan energi. Diantaranya dengan memanfaatkan ejektor yang diyakini secara teoritis dapat meningkatkan COP sistem refrigerasi. Ejektor berfungsi dapat menurunkan tekanan dan menaikkan tekanan dan bisa menurunkan tekanan kembali di dalam panjang mixing chamber. Penggunaan AC di perkantoran dan industri 60 % sebagian besar energi banyak terserap pada sistem refrigerasi secara umum. Tujuan pemasangan ejektor pada mesin AC dapat mengurangi asupan energi dan hemat energi sebesar 20 %. Studi eksperimental yang dilakukan pada penelitian ini membandingkan 4 unit ejektor yang berbeda, dengan memasang ejektor sesudah kompresor hal ini bertujuan sebagai kompresor langkah ke dua, dengan memanfaatkan umpan balik pendinginan dari keluaran kondensor ke secondary flow ejector. Untuk mengestimasi kemampuan ejector dalam meningkatkan efisiensi energi dari sistem refrigerasi yaitu dengan melakukan modifikasi yang menempatkan 4 unit panjang mixing chamber yang berbeda. Pemanfaatan ejektor ini dapat memberikan efisiensi energi yang baik yaitu dapat mengurangi beban kompresor, meningkatkan efek pendinginan pada unit evaporator dan menigkatkan efek kondensasi pada unit kondensor sehingga secara tidak langsung akan mengurangi asupan terhadap energi. Pengujian akan dilakukan dengan membandingkan secara langsung antara sistem refrigerasi modifikasi yang memanfaatkan AC konvensional dan pemasangan ejektor pada sebuah eksperimen, dengan menghitung COP ideal terhadap sistem dan saving energi yang dihasilkan. Hasil dari penelitian menunjukkan AC konvensional setelah dipasang ejektor dapat menghasilkan saving energi, menaikkan COP 4,2 dan efisiensi energi lebih baik, kerja kompresor ringan dan temperatur evaporator lebih dingin dibandingkan AC konvensional tanpa ejektor.