CROSS-SECTOR COLLABORATION IN REGION X PHILIPPINES’ DISASTER MANAGEMENT
2018
Kompleksitas yang inheren dari bencana menempatkan lembaga pemerintah dan
masyarakat dalam situasi yang rentan. Penelitian ini menggunakan kolaborasi lintas
sektor sebagai kerangka analisis dalam melihat bagaimana pemerintah mengelola
keadaan darurat terkait topan. Terutama, struktur dan proses tata kelola jaringan
tanggap bencana dari daerah-daerah yang paling rawan di Wilayah X, Filipina.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran untuk Analisis Jaringan
Sosial dan Pemodelan Persamaan Struktural melalui Partial Least Squares
digunakan dalam mengevaluasi struktur jaringan dan proses tata kelola manajemen
bencana Filipina dan implikasinya terhadap tata kelola bencana. Penelitian ini
mencakup data yang dikumpulkan dari 92 sampel (44 responden, 18 informan kunci
dan 30 korban topan) dari Wilayah X, Provinsi Misamis Oriental, Cagayan de Oro
dan Iligan City. Temuan-temuan tersebut mengungkapkan bahwa struktur tinggi
yang dimandatkan dan bentuk organisasi pemimpin dari tata kelola jaringan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik 10121, tidak bekerja dalam
jaringan manajemen bencana regional dan lokal di Wilayah X, khususnya selama
Topan Washi pada tahun 2010. Selain itu, Temuan menyoroti peran manajer publik
dan pentingnya kinerja jaringan sebelumnya dalam manajemen bencana kolaboratif.
Lebih lanjut, temuan ini mengungkapkan bahwa masyarakat tetap percaya bahwa
pejabat lokal mereka masing-masing mampu membantu mereka pada saat
dibutuhkan dan oleh karena itu dapat dipercaya meskipun ada kekurangan selama
Topan Washi tahun 2011. Dengan ini, oleh karena itu disimpulkan bahwa struktur
manajemen bencana secara signifikan mempengaruhi proses tata kelola jaringan.
Agar jaringan manajemen bencana menjadi efektif, struktur jaringan DRRM harus
berevolusi. Tata kelola bersama di jaringan tanggap bencana lokal harus
dipertimbangkan untuk meningkatkan kompetensi lembaga lokal. Selain itu,
kepemimpinan bencana harus cukup efektif untuk memberikan insentif yang
menarik, membangun interdependensi dan memperkuat kepercayaan di antara
anggota melalui aktivitas kolaboratif yang berkelanjutan. Ketiadaan hubungan antar
pemerintah dan antar-organisasi dan juara manajemen bencana yang kuat, operasi
tanggap bencana di negara ini akan tetap dalam keadaan limbo.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI