PENGARUH URUTAN PENCAMPURAN DAN KOMPOSISI ALKALI ACTIVATOR TERHADAP KARAKTERISTIK MORTAR GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR FLY ASH TIPE C

2018 
Geopolimer umumnya dibuat dengan mencampurkan fly ash dengan larutan alkali activator. Penggunaan fly ash tipe C yang memiliki kandungan kalsium yang tinggi menyebabkan flash setting dalam pembuatan geopolimer. Pada penelitian sebelumnya, sudah diperoleh solusi untuk menyelesaikan masalah ini yaitu mengubah urutan pencampuran mortar geopolimer. Namun, hal ini berakibat pada menurunnya kuat tekan dari mortar geopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh urutan pencampuran, lama waktu pencampuran, dan komposisi alkali activator terhadap setting time dan kuat tekan mortar geopolimer. Campuran dibagi menjadi 2 yaitu dengan rasio sodium silikat/NaOH sebesar 2.5 dan dengan sodium silikat tetap. Konsentrasi NaOH yang digunakan dari 6M sampai 14M. Berdasarkan hasil penelitian, urutan pencampuran berpengaruh pada initial setting time dan kuat tekan. Pada rasio sodium silikat/NaOH sebesar 2.5, semakin tinggi konsentrasi NaOH yang digunakan, maka semakin lama initial setting time yang dihasilkan. Penggunaaan konsentrasi NaOH lebih dari 10M bisa menyebabkan menurunnya kuat tekan mortar geopolimer. Campuran dengan komposisi sodium silikat tetap, semakin tinggi konsentrasi NaOH menyebabkan initial setting time menjadi semakin cepat, tetapi kuat tekannya bertambah
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []