HUBUNGAN KETERDAPATAN BATUAN KALK SILIKAT PADA ENDAPAN PORFIRI CU-AU BATU HIJAU, SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT

2019 
Potensi sumber daya tembaga (Cu) dan Emas (Au) di Area Batu Hijau, Nusa Tenggara barat sangat melimpah. Batuan di Batu Hijau memiliki sistem endapan mineral berjenis porfiri Cu-Au dan potensi endapan penyerta berjenis skarn. Keterdapatan skarn ditunjukkan oleh interval batuan kalk silikat pada hasil pemboran batuan inti di Batu Hijau. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskripsi batuan kalk silikat (pendataan megaskopis batuan inti dan analisis petrografi) dan analisis data sekunder fisikokimia. Batuan kalk silikat area penelitian terdiri dari variasi hornfels dan skarn dengan komposisi mineral kalk silikat, mineral sulfida dan mineral oksida. Secara spasial, batuan kalk silikat berada di zona proksimal endapan porfiri, persebaran setempat akibat kontrol struktur geologi, variasi kedalaman terdangkal batuan kalk silikat di area Barat 147,93 m dan di area Timur 205 m dengan interval terdalam di area barat -540,4 m dan area Timur -571,84 m. Secara genetik, skarnifikasi progradasi dan retrogradasi ekuivalen dengan zona alterasi potasik-filik (320° -280°C) dan fase awal profilitik (~280°C) dari zona alterasi endapan porfiri. Batuan kalk silikat memiliki korelasi spasial dan genetik dengan endapan porfiri Cu-Au.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []