Prarencana pabrik biojet dari limbah penyamakan kulit dengan proses dekarboksilasi katalitik pada tekanan tinggi

2014 
Limbah penyamakan kulit yang semakin hari semakin meningkat akibat peningkatan volume produksi kulit di Indonesia, memiliki potensi untuk dijadikan bahan baku biojet karena kaya akan lemak. Lemak yang terkandung dalam limbah padat penyamakan memiliki komposisi 80% massa dan panjang rantai karbon C14 sampai C20. Selama ini, jetfuel diproduksi dengan menggunakan petroleum hasil pengkilangan minyak bumi, dimana penggunaan petroleum akan mengakibatkan habisnya sumber daya alam tak terbarukan. Eksplorasi petroleum terus menerus menyebabkan kelangkaan sekaligus naiknya harga jetfuel di pasaran. Untuk mengimbangi kebutuhan jetfuel, penggunaan bahan bakar terbarukan sangat diperlukan. CV. Avtan Indonesia menyediakan bahan bakar pesawat alternatif dari limbah biomassa penyamakan kulit. Proses produksi diawali dengan rendering limbah padat penyamakan kulit yang diperoleh dari pabrik kulit di Tangerang. Kemudian minyak hasil rendering dihidrolisis dengan tekanan tinggi 70 bar dan suhu 300oC selama 5 jam, guna memutuskan ikatan gliserida dari asam lemak rantai panjang pada molekul trigliserida. Setelah itu, asam lemak rantai panjang dipisahkan dan dikonversi menjadi hidrokarbon rantai lurus dengan katalis palladium. Selanjutnya, proses isomerisasi olefin dengan bantuan katalis molybdenum oksida didapuk sebagai proses finalisasi pembuatan biojet dari biomassa lemak hewani. Pabrik biojet menghasilkan gliserin non-food grade dengan kemurnian 99,8% sebagai produk samping proses hidrolisis, dan tiga jenis limbah yaitu gas pembakaran, limbah padat, dan limbah cair. Limbah cair meliputi air proses hidrolisis. Limbah cair yang mengandung organik biomassa dibuang ke situ penampungan CV.Avtan Indonesia untuk dilakukan proses penguraian senyawa organik oleh habitat alam situ penampungan. Limbah padat pabrik biojet terdiri dari limbah biomassa sisa rendering (seperti darah kering, daging, rambut kulit) dijadikan bahan bakar alternatif yang ikut terbakar bersama batubara, sedangkan limbah abu pembakaran ditimbun di lahan TPA yang terletak di belakang pabrik. Ringkasan eksekutif dari Prarencana Pabrik Biojet dari Limbah Penyamakan Kulit dengan Proses Dekarboksilasi Katalitik pada Tekanan Tinggi adalah sebagai berikut: Bentuk Perusahaan : Persekutuan Komanditer (CV) Produksi : Biojet Status Perusahaan : Swasta Kapasitas produksi Biojet : 1.223 ton/tahun Kapasitas produksi Gliserin : 1.223 ton/tahun Hari Kerja Efektif : 300 hari/tahun Sistem Operasi : Batch Bahan baku • Limbah Padat Penyamakan Kulit : 1.184.254,87 Kg/ tahun • Air Demineralisasi : 202.648 Kg/tahun • Katalis Hydrotalcite MG67 : 3.489.245,13 Kg/tahun • Katalis Palladium : 8.881,92 Kg/tahun • Katalis MoO3 : 8.881,92 Kg/tahun • Toluena : 3.134.689,59 Kg/tahun Produk • Biojet : 11.223.820 kg per tahun Harga Jual : Rp.18.000,00 /liter • Gliserin : 166.950 kg per tahun Harga Jual : Rp.15.000,00 /liter Utilitas Air Proses : 3.241 liter/minggu Air Sanitasi : 2.010 liter/minggu Air Minum : 938 liter/minggu Air Pendingin : 56.000 liter/minggu Batubara : 402 kg/hari Solar : 130 liter/tahun Listrik terpasang : 401,23 kW Listrik terpasang : 6.067,4669 kW Jumlah tenaga kerja : 67 orang Lokasi pabrik : Desa Cirarab Kawasan Industri Tangeran – Banten Luas pabrik : 2148 m2 Dari hasil analisa ekonomi yang telah dilakukan didapatkan : Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 58,650,724,186.64 Working Capital Investment (WCI) : Rp 69,000,851,984 Total Production Cost (TPC) : Rp 15,469,397,395 Penjualan per tahun : Rp. 80.774.503.943,00 Rate of Equity sebelum pajak : 13.48% Rate of Equity sesudah pajak : 7,75% Rate of Return sebelum pajak : 12,48% Rate of Return sesudah pajak : 7,73% Pay Out Time sebelum pajak : 6 tahun 9 bulan Pay Out Time sesudah pajak : 7 tahun 10 bulan Break Even Point (BEP) : 45,13%
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []