Histopatologi Hepar Akibat Pemberian Ekstrak Daun Gynura procumbens Sebagai Hepatoprotektor pada Tikus Galur Sprague dawley yang Diinisiasi DMBA (dimetilbenz[a]antrasen)
2010
Kanker merupakan suatu penyakit yang terjadi oleh adanya pertumbuhan
sel jaringan tubuh yang tidak normal dan tidak terkontrol. Sel-sel terbentuk
akibat terjadinya mutasi gen sehingga mengalami perubahan baik bentuk, ukuran
maupun fungsi dari sel tubuh asalnya. Mutasi gen ini dipicu oleh suatu bahan
yang dapat berupa bahan tambahan makanan, radioaktif, oksidan atau
karsinogenik yang dihasilkan oleh tubuh akibat proses gangguan imunitas. Pada
kanker hepar merupakan penyakit kanker yang mempunyai insidensi terbesar
Jumlah kematian di dunia. Penyebab kanker hepar yang utama adalah infeksi
virus hepatitis B dan C, serta cemaran aflatoksin B1 yang dihasilkan oleh jamur
Aspergillus flavus yang mudah ditemukan dalam makanan yang disimpan pada
lingkungan yang lembab. Sirosis hati, infeksi parasit, alkohol dan faktor
keturunan merupakan faktor lain yang juga menyebabkan kanker hepar.
Terapi terhadap kanker hepar yang selama ini telah dilakukan, yakni
dengan pembedahan, radioterapi ataupun kemoterapi belum menunjukkan hasil
yang memuaskan dan menimbulkan banyak efek samping. Pembedahan tidak
efektif lagi untuk sel yang telah bermetastase. Radioterapi dan kemoterapi
bekerja tidak selektif dan tidak aman untuk sel normal. Penemuan obat baru
sebagai agen antikanker dan atau kemopreventif yang selektif perlu dilakukan
untuk mengatasi hal tersebut. Diantaranya dengan menggunakan bahan alam
yang telah banyak dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk pencegahan
maupun pengobatan kanker.
Penelitian ini merupakan uji karsinogenesis dengan pengamatan efek
ekstrak etanolik daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens) terhadap
penurunan insidensi kanker hepar pada tikus betina galur Sprague dawley yang
diinduksi senyawa karsinogen dimethylbenz(a)anthracene (DMBA) yang
tergolong senyawa PAH dengan tingkat karsinogenisitas yang poten.
Subyek uji penelitian ini adalah tikus betina galur Sprague dawley umur
40-60 hari dengan berat berkisar 60-70 gram. Model induksi kanker hepar
dilakukan sebagai berikut : tikus berumur 40 hari diinisiasi larutan DMBA dalam
minyak jagung dengan dosis 20 mg/kgBB secara intragastrik dengan frekuensi
pemberian 2 kali setiap minggu selama lima minggu. Bahan yang diuji adalah
ekstrak daun Gynura procumbens yang diberikan melalui intragastrik, setiap hari
selama tujuh minggu dengan dosis 300 mg/kgBB dan 750 mg/kgBB. Hewan uji
dikelompokkan menjadi 4 perlakuan yaitu (P1) = kontrol positif DMBA, (P2) =
perlakuan ekstrak 300 mg/kgBB+DMBA, (P3) = perlakuan ekstrak 750
mg/kgBB+DMBA, (P4) = kontrol.
Pada uji ekstrak daun Gynura procumben yang di induksi DMBA
ternyata dapat terjadi penurunan dan dapat menghambat pembentukan berupa
degenerasi dan nekrosis yang ringan dengan pemberian ekstrak daun Gynura
procumben dosis 750mg/kgBB. Maka perlu dilakukan standarisasi ekstrak
etanolik Gynura procumbens sehingga dapat digunakan untuk kepentingan klinis
sebagai kemopreventif kanker, khususnya kanker hepar.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI