Mengilhami Kreativitas Keberagamaan Masyarakat Melalui Perjumpaan Islam dan Patuntung di Tanah Toa Kajang

2020 
Relasi Islam dan agama lokal sebagai bagian dari perjumpaan keberagamaan dan kebudayaan masyarakat, merupakan kajian khazanah keagamaan yang salah satu tujuannya adalah untuk melihat bagaimana eksistensi agama dan kepercayaan lokal itu dalam menghadapi pengaruh doktrin dan narasi keberagamaan dari luar. Setelah melakukan wawancara, observasi, telaah dokumen naskah, dan inventarisasi tradisi lisan, dengan mengacu pada pendekatan sejarah, penelitian ini menemukan bahwa Tanah Toa Kajang sebagai semua komunitas lokal dengan kepercayaan patuntung yang telah mandarah daging, dapat tetap menjalankan ajaran keagamaan yang dianut, dengan melakukan adaptasi kultural dengan Islam sebagai agama yang hadir dan menawarkan perspektif baru tentang perilaku keberagamaan, namun oleh komunitas kajang justru dengan idealisme dan kepantuntungan yang dimiliki justru menklaim bahwa pada prinsipnya ajaran yang dibawa itu adalah ajaran yang juga telah lama dipegangi. Sesungguhnya Islam itu pada dasarnya lebih duluan lahir di tana toa kajang kemudian tersebar ke luar. Bangunan narasi ini menunjukkan bahwa kepercayaan Patuntung berhasil melakukan negoisasi keberagamaan dengan Islam, tanpa harus ada yang menaklukkan dan ditaklukkan. Dengan kreatifitas yang mereka miliki, mereka berhasil menerjemahkan Islam sesuai dengan lokalitas dimana mereka berada.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []