UJI SENSITIVITAS EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata) TERHADAP Staphylococcus aureus

2014 
Stapylococcus aureus adalah salah satu bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada manusia. Sekarang ini telah banyak ditemukan obat-obat antibiotik yang sudah resisten tehadap Staphylococcus aureus . Cocor bebek diketahui sebagai tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengobati penyakit infeksi, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun cocor bebek terhadap staphylococcus aureus pada berbagai konsentrasi 0% (kontrol), 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%, untuk menngetahui Konsentrasi Hambat Minimun (KHM) ekstrak daun cocor bebek terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat Eksperimen Laboratory (penelitian laboratorium) dengan menggunakan metode difusi agar.Penelitian ini menunjukan bahwa Ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) memiliki daya hambat terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 30% sampai 100%. Pada uji statistik one way ANOVA (p < 0,05) didapatkan p = 0,000 (p < 0,05), artinya terdapat perbedaan diameter zona hambat pada masing-masing konsentrasi. Dan ekstrak daun cocor bebek memiliki daya hambat minimal pada konsentrasi 30%. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun cocor bebek memiliki daya hambat teradap Staphylococcus aureus dan memiliki konsentrasi hambat minimum pada konsentrasi 30%
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []