Edukasi berbasis masyarakat dalam mendorong perilaku swamedikasi yang bertanggungjawab: Studi pendahuluan dengan modul generik dan spesifik

2019 
Latar belakang: Pada tahun 2015, Pemerintah Indonesia menginisiasi ‘Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat’ (GeMa CerMat) sebagai program edukasi berbasis masyarakat dalam mendorong perilaku swamedikasi yang bertanggungjawab. Pada pembekalan trainer di beberapa daerah di Jawa Timur didapatkan masukan perlunya pengembangan modul pelatihan yang lebih aplikatif dan tepat guna. Tujuan: untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan edukasi menggunakan modul generik (swamedikasi secara umum) maupun spesifik (swamedikasi terkait penyakit ringan tertentu). Metode: Edukasi berbasis masyarakat menggunakan 5 jenis modul dilakukan di 5 Puskesmas di Surabaya, Indonesia: 1) Puskesmas Sidosermo (modul generik), 2) Puskesmas Tenggilis (modul flu dan pilek), 3) Puskesmas Gunung Anyar (modul analgesik), 4) Puskesmas Kalirungkut (modul diare), and 5) Puskesmas Jagir (modul gangguan pencernaan). Peningkatan pengetahuan peserta setelah edukasi dievaluasi menggunakan skor pre-/post-test (perbedaan skor diuji menggunakan Wilcoxon-signed rank tests) dan nilai peningkatan absolut. Hasil penelitian: Total 279 peserta terlibat dalam edukasi berbasis masyarakat yang dilakukan di 5 Puskesmas (response rate 65% - 93%). Peningkatan skor post-test dijumpai pada seluruh kelompok modul. Perbedaan skor pre-/post-test pada kelompok modul generik tidaklah bermakna; namun, perbedaan yang bermakna dilaporkan untuk seluruh kelompok modul spesifik (seluruh p<0,001). Lebih lanjut, nilai peningkatan absolut terendah dijumpai pada kelompok modul generik (1,12; 95% CI -0,45-2,92), dan peningkatan tertinggi dijumpai pada kelompok flu dan pilek (5,02; 95% CI 1,95-5,17). Kesimpulan: Pengembangan modul yang spesifik terkait swamedikasi pada penyakit ringan tertentu dapat bermanfaat dalam mendukung keberhasilan edukasi berbasis masyarakat dalam mendorong perilaku cerdas menggunakan obat. Prioritas topik pengembangan modul sebaiknya dikaitkan dengan kebutuhan maupun kearifan budaya lokal.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []