ANALISIS KANDUNGAN GIZI DAN DAYA TERIMA PADA FORMULASI SNACK BAR JAMBU BIJI (Psidium guajava) DAN TEPUNG KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata) SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SELINGAN PENCEGAH ANEMIA DEFISIENSI BESI

2020 
Latar Belakang: Snack bar merupakan produk makanan ringan yang berbentuk batang, berbahan dasar sereal atau kacang-kacangan, buah-buahan, yang direkatkan dengan agen pengikat atau binder. Snack bar jambu biji dan tepung kacang tunggak mengandung besi, protein, dan vitamin C untuk mencegah anemia defisiensi besi. Tujuan: Menganalisis kandungan gizi, dan daya terima formulasi snack bar jambu biji dan tepung kacang tunggak. Metode: Penelitian eksperimental rancangan acak lengkap satu faktor dengan perbandingan variasi komposisi tepung kacang tunggak dan jambu biji F1 (70% : 30%), F2 (60% : 40%), F3 (50% : 50%). Kandungan karbohidrat diukur dengan metode by difference, air dengan metode oven, abu dengan metode pengabuan kering, protein dengan metode Kjeldahl, lemak dengan metode Soxhlet, vitamin C dengan metode titrasi yodium, dan besi dengan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Analisis statistik kandungan karbohidrat, air, abu, dan vitamin C menggunakan One Way Anova, sedangkan protein, lemak, besi, dan organoleptik menggunakan Kruskall-Wallis. Formula terbaik dianalisis dengan metode de Garmo. Hasil: Kandungan gizi snack bar jambu biji dan tepung kacang tunggak per 100 gram yaitu karbohidrat berkisar 44,98-51,91 g, air 27,09-38,38%, abu 1,70-2,01%, protein 10,46-12,70 g, lemak 4,49-6,29 g, vitamin C 57,98-82,43 mg, dan besi 3,31-5,69 mg. Ada perbedaan kandungan gizi pada berbagai formulasi snack bar, tetapi tidak terdapat perbedaan terhadap daya terima warna, rasa, aroma, dan tekstur. Simpulan: Semua formulasi snack bar memenuhi syarat kandungan gizi dan dapat diterima panelis. Formulasi snack bar yang direkomendasikan adalah F3 (50% : 50%).
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []